Sistem operasi Google, Android 13, yang kabarnya bakal rilis akhir 2022, disebut bakal dilengkapi fitur baru yang kemungkinan mengakhiri penggunaan fisik SIM Card.
SIM Card pada ponsel saat ini punya peran krusial. Kartu pintar yang seiring waktu ukurannya semakin kecil itu itu adalah komponen tambahan pada ponsel agar bisa menerima panggilan, mengirim pesan dan menghubungkan pengguna dengan layanan internet.
Dalam perjalanannya, SIM Card yang mesti dimasukkan ke dalam ponsel agar berfungsi terus berevolusi bentuk. SIM Card dulu sempat seukuran kartu ATM, lalu berubah menjadi mini, mikro, dan saat ini nano.
Bahkan beberapa ponsel saat ini sudah menggunakan SIM elektronik (eSIM) yang bentuknya bukan kartu tetapi komponen tertanam di motherboard ponsel. Fungsi utama eSIM adalah memangkas ruang yang dibutuhkan SIM Card.
Fungsi eSIM dapat menyimpan beberapa profil dan mendukung penggantian jaringan di antaranya. Meski begitu kemampuannya belum bisa seperti dual SIM Card yang mengaktifkan dua jaringan operator seluler dalam waktu bersamaan.
Agar eSIM bisa berfungsi seperti itu ponsel mesti memiliki beberapa eSIM. Sejauh ini cara seperti itu belum diterapkan karena dianggap masih boros ruang di motherboard.
Android 13
Google diperkirakan punya solusi itu pada Android 13 yaitu supercharged eSIM. Android Police yang mengutip artikel Mishaal Rahman dari Esper menjelaskan Google membuat sesuatu bernama Multiple Enable Profiles (MEP). Ini memungkinkan satu eSIM dapat terhubung ke dua jaringan sinyal pada saat bersamaan.
Hal yang membuat metode MEP menarik adalah semuanya terjadi dalam skala perangkat lunak. Buat konsumen terdapat tampilan antarmuka yang bekerja independen sebagai saluran komunikasi antara profil SIM dan modem ponsel, sambil mempertahankan satu koneksi fisik antara komponen itu.
Google dikatakan menambahkan API (Application Programming Interface) pada AOSP (Android Open Source Project) yang membuat aplikasi ponsel mendapatkan informasi soal logika dan profil SIM pada MEP.
Menurut Rahman MEP telah terlihat di AOSP dan Android Developer Website yang mengindikasikan kemungkinan adopsinya terdapat di Android 13.
\”Google telah memulai implementasi API baru untuk MEP pada versi terkini aplikasi SIM Manager termasuk pratinjau pengembang di Android 13, tetapi merka belum mengaktifkan dukungan MEP pada perangkat Pixel apapun,\” kata Rahman seperti diberitakan Toms Guide.
Adopsi eSIM saat ini terbilang lamban, sejauh ini nanoSIM masih menjadi pilihan banyak produsen. Selain itu tidak semua konsumen mau memiliki dua jaringan provider pada satu ponselnya.
Dilansir dari: cnnindonesia.com