Banyak pria jomlo yang mengeluh kesulitan mendapatkan perempuan untuk dijadikan pasangan. Kalau kamu termasuk, nggak perlu bingung berlebihan. Kamu bisa kok mencoba untuk datang ke negara-negara dengan penduduk perempuan lebih banyak dari pria. Di negara-negara kekurangan pria ini, kamu pasti bakal memiliki peluang lebih banyak mendapatkan jodoh, deh.
Latvia
Rasio perempuan di negara bekas Uni Soviet ini lumayan besar, tepatnya menyentuh angka 54.10%. Jumlah perempuannya jelas jauh lebih banyak dari laki-laki, kan?
Di Latvia, ada banyak faktor yang membuat laki-laki seperti \”langka\”. Angka kematian laki-laki sangat tinggi karena mereka hobi minum alkohol, merokok, serta sering mengalami kecelakaan. Pantas saja, ya?
Ukraina
Dari satu negara pecahan Uni Soviet ke pecahan Uni Soviet lainnya. Nah, populasi perempuan di Ukraina mencapai 53,7 persen. Harapan hidup perempuan di negara ini juga jauh lebih tinggi, yakni sampai 80 tahun. Angka ini jauh lebih banyak dari harapan hidup laki-laki yang hanya sampai 60 tahun.
Layaknya di Latvia, gaya hidup laki-laki Ukraina sangatlah buruk dan tidak sehat. Gelombang imigrasi kaum pria ke luar negeri juga membuat banyak jumlah perempuan di negeri ini lebih banyak.
Armenia
Kalau di dua negara sebelumnya jumlah laki-laki lebih sedikit karena gaya hidup, berbeda lagi dengan Armenia. Negara pecahan Uni Soviet ini rasio perempuannya 53,6% dari total jumlah penduduk. Hanya, jumlah laki-laki yang lebih sedikit ini dikarenakan banyak laki-laki nggak pulang usai bertempur di Perang Dunia II.
Lithuania
Kalau di Lithuania, sedikit lebih mengerikan sih. Banyak laki-laki yang bunuh diri! Dampaknya membuat populasi pria di negara ini berkurang. Kini, jumlah perempuan di Lithuania sampai 54 persen dari total populasi.
Belarus
Sepertinya negara-negara pecahan Uni Soviet memang memiliki masalah dengan populasi laki-laki, ya? Hal ini juga dibuktikan di Belarus. Jumlah populasi perempuan di negara ini sangat jomplang dengan kaum pria.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Ada yang terdampak perang. Namun, tingkat kesuburan di Belarus ternyata cukup rendah sehingga ikut mempengaruhi jumlah laki-laki di sana.
Dilansir dari: inibaru.id