Selebritas India, Rabu (3/2), mengecam bintang musik pop Rihanna dan aktivis perubahan iklim Greta Thunberg karena keduanya berkomentar mengenai demonstrasi petani di \’Negeri Hindustan\’ itu lewat media sosial.
Saat pemerintah India dan petani saling berhadapan selama dua bulan terkait undang-undang pertanian yang baru, legenda olahraga Sachin Tendulkar dan sejumlah bintang Bollywood mengecam apa yang mereka sebut \’pencari perhatian\’ di Twitter.
Rihanna, yang memiliki lebih dari 100 juta follower di Twitter, mencicit, \”Mengapa kita tidak bisa berbicara baik-baik,\” dengan tautan berita mengenai pemadaman internet di markas puluhan ribu petani yang menggelar aksi protes sejak November lalu.
Lebih dari 1 juta orang me-retweet, me-liked, atau mengomentarai cwitan Rihanna itu.
Adapun aktivis perubahan iklim Swedia Greta Thunberg juga mencicitkan berita mengenai pemadaman internet itu sembari mengatakan, \”Kami menyatakan solidaritas dengan #DemonstrasiPetani di India.\”
Meena Harris, keponakan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, juga menyatakan dukungan untuk demonstrasi petani di India. Ibunda Meena lahir di India.
Berbagai cicitan itu menuai keramaian di dunia maya India setelah aksi demonstrasi itu menjadi tantangan terbesar bagi Perdana Menteri Narendra Modi sejak dia berkuasa pada 2014.
\”Godaan pencari perhatian lewat tagar dan komentar, khususnya yang dilakukan selebritas dan lainnya, tidak akurat dan tidak bertanggung jawab,\” ujar Kementerian Luar Negeri India. Tendulkar, pencetak angka terbanyak kriket internasional, memimpin aksi pembelaan terhadap pemerintah India di Twitter.
\”Kedaulatan India tidak boleh dikompromikan. Kekuatan asing boleh menjadi penonton namun tidak ikut campur,\” serunya.
Aktris Bollywood Kangana Ranaut, pendukung Modi, menyebut para petani sebagai teroris dan Rihanna sebagai orang tolol. Aktor Anupam Kher, Akshay Kumar, Suniel Shetty, dan Karan Johar juga ambil bagian dalam perlawanan melawan orang asing itu.
Pemerintah India kemudian mengancam akan menjatuhkan hukuman untuk Twitter karena membuka 250 akun dan cicitan dari pendukung demonstrasi petani yang sebelumnya diblok. Twitter mengeblok akun-akun itu atas permintaan pemerintah India namun membukanya kembali, beberapa jam kemudian.
Dilansir dari: mediaindonesia.com