Jakarta: Kemampuan beradaptasi dibutuhkan setiap orang agar dapat bertahan di tengah pandemi covid-19. Nadhira Nuraini Afifa, alumnus Harvard University, menyoroti pentingnya pelajar mengasah kemampuan beradaptasi sekaligus menambah keterampilan baru agar tetap produktif.
“Kita enggak tahu pandeminya itu sampai kapan. Adaptasi dengan develope skill (menambah keterampilan) baru menjadi penting banget. Public speaking penting, kemampuan teknologi juga penting,” kata Nadhira pada program Ngobrol Asyik “Ngobras” pada siaran langsung Instagram @medcomid, Selasa, 1 Desember 2020.
Cara menambah keterampilan baru itu, kata Nadhira, bisa dilakukan para pelajar dengan mengikuti webinar. Selain menambah wawasan, webinar juga dapat mendorong munculnya kreativitas.
“Selanjutnya, munculkan sifat kompetitif. Bukan untuk menjatuhkan orang lain, tapi menciptakan versi terbaik dari diri sendiri,” kata Nadhira.
Dia pun memahami masa pandemi merupakan fase yang sulit bagi pelajar. Oleh karena itu memiliki kemampuan bertahan saja sudah bisa dikatakan cukup baik.
“Untuk survive saja pada masa pandemi ini sudah prestasi banget. Jadi, jangan terintimidasi juga dengan orang lain yang tetap produktif,” katanya.
Nadhira menyarankan agar para pelajar mulai menata masa depan sejak hari ini. Caranya, dengan membuat tujuan hidup.
“Kita bisa melihat lagi mimpi kita, tapi jangan cuma sebatas mimpi. Mimpi harus disusun langkah-langkahnya agar terwujud menjadi tujuan. Misal, tujuannya kuliah di Harvard. Dari sana dibuat menjadi to do list. Itu artinya, harus berjuang menyiapkan esai, curriculum vitae, dan segala macamnya,” kata Nadhira menyarankan.
Memiliki karakter berjuang menjadi keharusan bagi pelajar. Bahkan tak hanya pelajar, karakter berjuang dan pantang menyerah pun mesti dimiliki oleh generasi Z .
“Generasi muda dapat membuktikan diri sebagai pahlawan untuk sekitarnya dengan berbagai peran, terutama bagi kemanusiaan, melalui beragam inovasi,” kata Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbud Hendarman.
Terkait situasi pandemi saat ini, Kemendikbud melalui Puspeka menggelar serangkaian aktivitas daring yang mendidik dan menyenangkan bagi pelajar.
“Puspeka hadir dalam rangka mempersiapkan generasi bangsa yang cakap dalam menghadapi tantangan perkembangan era globalisasi melalui restorasi pendidikan karakter di sekolah, di lingkungan keluarga, maupun di tengah-tengah masyarakat,” ujar Hendarman.
Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cakap, Puspeka fokus mengampanyekan Nilai-Nilai Pancasila, Kebijakan Merdeka Belajar, dan Program Unit terkait nilai karakter. Kampanye tersebut bertujuan untuk mendorong perubahan paradigma dan perilaku/sikap para pelajar.
Guna mencapai tujuan kampanye tersebut sejak Mei 2020, Puspeka telah mengadakan berbagai macam kegiatan secara daring. Kegiatan pertama Puspeka, yakni menyelenggarakan puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2020 yang dilaksanakan melalui TVRI sebagaimana program Belajar Dari Rumah (BDR) telah dilaksanakan.
“Cara ini diharapkan dapat memelihara antusiasme guru, siswa, dan orang tua terhadap pembelajaran daring dan memberikan pendidikan karakter yang krusial dibutuhkan pada masa darurat covid-19,” kata Hendarman.
Puspeka pun terus menyelenggarakan berbagai kegiatan inovatif dan mendidik untuk para siswa di tengah masa belajar dari rumah, di antaranya sayembara menulis surat untuk Mendikbud Nadiem Makarim, Lomba Dalam Rangka Memperingati Hari Pancasila, Kemah Karakter Virtual Anak Indonesia, dan webinar Pusat Penguatan Karakter.