Mengalami sakit kepala saat puasa? Tak perlu khawatir, Anda tak sendiri. Kondisi umum terjadi saat berpuasa.
Ada beberapa penyebab sakit kepala yang muncul saat tak ada satupun asupan makanan dan minuman selama sekitar 13 jam.
Sakit kepala sendiri diartikan sebagai rasa nyeri dan tidak nyaman yang muncul pada kepala atau leher. Kondisi ini bisa muncul secara bertahap atau bahkan mendadak.
Tak adanya asupan makanan selama beberapa waktu tentu akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh. Salah satunya yang bisa memicu sakit kepala.
Penyebab Sakit Kepala saat Puasa
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan sakit kepala saat tak ada asupan makanan dan minuman selama berjam-jam. Berikut di antaranya mengutip Arab News.
1. Kadar gula darah rendah
Banyak orang percaya bahwa asupan makanan tinggi gula saat sahur akan membantu menjaga kadar gula darah sepanjang hari. Namun, hal tersebut tak sepenuhnya benar.
Asupan makanan manis dapat membuat tubuh memproduksi insulin secara berlebih, yang menyebabkan tubuh segera merasa lapar setelahnya.
Setelah kadar gula darah turun, Anda akan merasa lelah dan memiliki sedikit energi. Hal ini bisa saja memicu pusing atau sakit kepala.
Fluktuasi kadar gula darah ini dapat dihindari dengan memiliki makanan indeks glikemik rendah yang bisa menjaga kadar gula darah tetap stabil.
2. Dehidrasi
Penyebab sakit kepala saat puasa lainnya adalah dehidrasi.
Sulit untuk mendapatkan asupan air yang cukup selama puasa Ramadan. Namun, menjaga tubuh tetap terhidrasi harus menjadi fokus Anda.
Dehidrasi dapat memicu sejumlah gejala, seperti sakit kepala, lesu, pusing, tekanan darah rendah, peningkatan detak jantung, hingga demam.
Kunci untuk menghindari masalah ini adalah dengan menjaga asupan air saat puasa. Salah satunya caranya adalah dengan menerapkan pola 2-4-2.
Minum 2 gelas saat sahur, 4 gelas saat berbuka puasa dan makan malam, dan 2 gelas terakhir sebelum tidur.
3. Penurunan asupan kafein
Penyebab satu ini menjadi masalah bagi orang yang gemar meminum kopi atau teh hitam. Penurunan asupan kafein secara tiba-tiba, yang biasa terjadi di bulan Ramadan, dapat memengaruhi kondisi tubuh.
Mengurangi asupan kafein secara tiba-tiba memungkinkan pembuluh darah terbuka dan meningkatkan aliran darah ke otak. Perubahan aliran darah yang tiba-tiba ini dapat menyebabkan sakit kepala. Pasalnya, otak beradaptasi dengan peningkatan aliran darah.
Jangan turunkan asupan kafein secara drastis saat menjalani ibadah puasa Ramadan. Lakukan penurunan secara bertahap.
4. Kurang tidur
Kurang tidur adalah penyebab sakit kepala saat puasa yang paling umum.
Sebagaimana diketahui, puasa sedikit banyak mengubah durasi tidur malam. Hal ini jelas bisa membuat kepala terasa sakit atau pusing.
Untuk mengatasinya, atur jam tidur dengan baik. Hindari tidur terlalu larut dan sempatkan diri untuk mendapatkan tidur siang.
Dilansir dari: cnnindonesia.com