Jakarta: Maudy Koesnaedi kembali didapuk memerankan karakter Inggit Ganarsih yang dikenal sebagai istri kedua Bung Karno. Maudy sebelumnya pernah memerankan tokoh Inggit di film Soekarno pada 2013.
Bedanya, kali ini Maudy memerankan Inggit dalam pentas teater bertajuk \”Bung Karno Series: Besok Atau Tidak Sama Sekali\”. Pentas \”Bung Karno Series: Besok Atau Tidak Sama Sekali\” merupakan pertunjukan seni yang dibuat oleh Suarahgaloka bekerjasama dengan MainMonolog.
\”Ini menjadi sebuah tantangan baru karena panggung pertunjukan yang berbeda. Bedanya, karena ini pertunjukan teater, saya harus bisa lebih ekspresif dan maksimal dalam memerankan sosok Inggit. Semoga dapat dinikmati dan diapresiasi oleh penonton,\” kata Maudy Koesnaedi dalam keterangan tertulisnya.
Pertunjukan naskah monolog karya Wawan Sofwan ini bakal terdiri dari lima episode yang ditayangkan di akun Youtube Suarahgaloka. Episode perdana dapat disaksikan pada Minggu 6 Juni 2021pukul 12.00 WIB. Selain menghadirkan sosok Bung Karno yang diperankan langsung oleh Wawan Sofwan, sejumlah insan pertunjukan ternama juga terlibat dalam pementasan ini seperti aktris Maudy Koesnaedi (sebagai Inggit Garnasih) dan Vicky Mono (pengisi soundtrack).
\”Suarahgaloka merupakan wadah pemersatu bangsa melalui seni, budaya dan kreatifitas demi melestarikan kesenian moderen, tradisional, maupun kontemporer yang tujuannya akan menjadi sebuah sajian berskala nasional,\” ujar vokalis band Burgerkill yang juga pendiri Suarahgaloka itu.
Tantangan Maudy Koesnaedi Kembali Perankan Istri Bung Karno
Pementasan \”Bung Karno Series: Besok Atau Tidak Sama Sekali\” diadopsi dari naskah monolog karya sutradara Wawan Sofwan yang bercerita tentang proses Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Kisahnya juga terdiri dari beberapa fragmen yang mengulik kisah percintaan Bung Karno di masa muda, pengasingan oleh Pemerintah Hindia Belanda hingga momen detik-detik Bung Karno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
\”Naskah Besok Atau Tidak Sama Sekali ini sudah melewati proses yang sangat panjang dari sisi riset dan observasi. Tentu kami berharap pesan yang terkandung dalam pertunjukan ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa bangsa ini adalah sebuah bangsa yang besar dan memiliki sejarah yang panjang,\” kata Wawan Sofwan.
Selain lini musik dan soundtrack yang digarap oleh Vicky Mono, untuk menghasilkan sebuah pementasan teatrikal dengan alur cerita dan visual yang kuat, pertunjukan ini pun berkolaborasi dengan Postco.Cinema untuk pengambilan gambar. Bulqini memberikan sentuhan pada set visual design, Zamzam Mubarok & Aji Sangiaji pada set tata cahaya, dan Pohaci Studio pada perangkat alat rekam suara. Pementasan ini pun mendapat dukungan penuh dari sejumlah merek lokal populer yaitu Wellborn dan Tangan Eskalasi Mahakarsa (Tesmak).
\”Semoga Suarahgaloka selalu memberikan benih yang baik bagi generasi muda di masa yang akan datang, menjadi sebuah wadah yang berkelanjutan, selalu melestarikan apa itu kebaikan dan nilai-nilai kebijaksanaan yang sudah seharusnya masyarakat Indonesia sadar akan hal ini,\” tutup Vicky Mono.
Dilansir dari: medcom.id