Sutradara, aktor, dan sastrawan Richard Oh meninggal dunia pada Kamis (7/4). Sepanjang kariernya, Richard Oh telah menyutradarai sejumlah film, seperti Melancholy is a Movement yang dirilis pada 2015 silam.
Ia juga sempat menunjukkan kemampuan aktingnya usai membintangi banyak film, salah satunya saga Yo Wis Ben. Berikut sejumlah film yang sempat digeluti Richard Oh.
1. Melancholy is a Movement (2015)
Melancholy is a Movement merupakan film drama yang dirilis pada April 2015 dan disutradarai oleh Richard Oh. Film ini menampilkan Joko Anwar sebagai pemeran protagonis tunggal.
Film ini bercerita tentang cita-cita seorang pembuat film bernama Joko Anwar (Joko Anwar) yang mendadak terhenti oleh sebuah kejadian.
Dinamika teman-teman di sekitarnya dan kebutuhan untuk membayar sewa kantor memaksanya membuat film religi, yang selalu dihindarinya.
Tanpa disadari, ia terseret dalam perangkap kehidupan. Hal itu membuatnya berada pada persimpangan antara mempertahankan cita-citanya atau mengikuti tuntutan hidup.
Selain Joko Anwar, film ini juga dibintangi deretan aktor dan aktris ternama Indonesia, seperti Ario Bayu, Aming, Fachri Albar, Renata Kusmanto, hingga Karina Salim.
2. Perburuan (2019)
Perburuan merupakan film drama berlatar sejarah disutradarai Richard Oh. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer.
Perburuan berlatar enam bulan setelah kegagalan tentara Pembela Tanah Air (PETA) melawan tentara Jepang di Indonesia.
Kekalahan itu menyebabkan shodancho PETA Hardo (Adipati Dolken) yang terluka akibat perang kembali ke kampung halamannya di Blora, Jawa Tengah.
Hardo tidak bisa lagi berkeliaran dengan bebas karena diburu tentara Jepang yang menganggapnya sebagai musuh negara.
Hardo memilih bersembunyi di hutan. Namun, kepulangannya telah tercium oleh tentara Jepang, sehingga Hardo merasa tidak nyaman karenanya.
Suatu hari menjelang kemerdekaan Indonesia, Jepang muncul di depan rumah tunangannya, Ningsih (Ayushita Nugraha). Ayah Ningsih dan Karmin (Khiva Iskak) yang merupakan sahabatnya berkhianat. Hal itu pun mengancam keselamatannya.
3. Menunggu Bunda
Menunggu Bunda merupakan film drama keluarga yang disutradarai dan ditulis oleh Richard Oh serta diproduseri oleh Sentot Sahid.
Film ini mengikuti kisah Bu Yenny (Putri Ayudya) yang terbaring di tempat tidur akibat pingsan dan membuatnya tidak sadarkan diri.
Ia didampingi oleh ketiga anak angkatnya, Alya (Adinda Thomas), Alma (Steffi Zamora), Andra (Rey Mbayang), serta suaminya Marsio (Donny Damara) yang menderita Alzheimer.
Dalam kondisi itu, anak-anaknya mengetahui sebuah rahasia yang kemudian membuat mereka sadar bahwa mereka tidak benar-benar mengenal siapa ibu mereka.
Di samping itu, Dr. Myra dan Dr. Miyagi yang menangani bu Yenny berusaha menghadapi kematian yang akan segera terjadi.
4. Saga Yo Wis Ben
Richard Oh juga membintangi saga Yowis Ben, mulai 2018 hingga saga ketiga pada 2021. Dalam film ini, Richard Oh berperan sebagai Papa Nando.
Yowis Ben mengisahkan perjalanan cinta Bayu (Bayu Skak) terhadap Susan (Cut Meyriska). Film ini mengisahkan perjalanan cinta Bayu yang semula hanya mencintai dalam diam perlahan secara berjuang mendapatkan cintanya.
Namun dalam perjuangan tersebut, Bayu juga dihadapkan pada dilema perkembangan bandnya, Yowis Ben di kota Malang.
Richard Oh kini telah berpulang pada Kamis (7/4) malam. Sutradara Gina S Noer dan Joko Anwar mengonfirmasi kabar kepergian sutradara Perburuan tersebut.
\”Telah berpulang, sahabat, kokoh kita, Richard Oh di RS Eka Hospital BSD, Kamis 7 April pukul 19.30 WIB,\” tulis kabar kematian Richard Oh yang diterima CNNIndonesia.com dari Joko Anwar, Kamis (7/4).
\”Jenazah akan disemayamkan malam ini di Rumah Duka Bintaro. Besok rencananya jenazah akan diterbangkan ke Banjarmasin untuk dikebumikan di sana,\” lanjut pernyataan tersebut.
Dilansir dari: cnnindonesia.com