Jakarta: Madani Film Festival 2020 resmi dibuka, dilaksanakan mulai 20 November hingga 4 Desember 2020. Lantaran digelar di tengah pandemi covid-19, konsepnya pun berbeda dibandingkan penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya.
“Dalam pandemi, cara kerja dan bersosial berubah, juga cara festival yang tidak berkumpul dan bertemu di bioskop, tapi di rumah masing-masing, berpisah, tapi tidak mengurangi esensi dari festival madani,” ujar Direktur Madani Film Festival 2020 Sugar Nadia di pembukaan MFF 2020 secara virtual.
Kegiatan ini dipersembahkan oleh Dewan Kesenian Jakarta dengan mengangkat tema Re(dis)covery. Tema ini diambil dari kata recovery yang bermakna pemulihan, dan rediscovery yang berarti penemuan kembali.
“Di tengah upaya pemulihan bagi dunia yang tengah dilanda pandemi covid-19, selalu ada ruang bagi penemuan kembali hal-hal yang penting. Sehingga, umat manusia bisa selalu berada dalam upaya memperbaiki dan memaknai hidup,” papar Sugar.
Ia mengatakan bahwa dua legenda akan hadir di MFF 2020, yakni Garin Nugroho dan Rhoma Irama. Kemudian, ada panorama Iran, menghadirkan film-film Iran, ada madani klasik yang akan menghadirkan film-film klasik, serangkaian diskusi, dan rangkaian acara lainnya.
Menurut Ketua Dewan Kesenian Jakarta Danton Sihombing, keseruan MFF kali ini memunculkan bermacam film yang menganut pendekatan living islam. Tentunya, dalam konteks kehidupan sehari-hari dengan berbagai aspek dan perspektif yang ada di tengah masyarakat muslim.
“Sebagai festival, MFF 2020 mengambil satu relung yang unik, memposisikan dirinya sebagai perayaan alternatif yang inklusif dengan merangkul isu-isu yang dekat dari masyarakat muslim Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, dalam sambutan secara virtual, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi penyelenggaraan MFF 2020 di tengah pandemi. Sebab, kegiatan ini dinilai dapat membuka ruang kerja sama internasional dengan mengajak berbagai narasumber.
“Dari Amerika Serikat, Jerman, Belanda, bahkan bisa mengangkat perhatian sinema di Afganistan, Thailand, Iran. Dan tidak lupa festival kali ini menampilkan kembali legenda dakwah di ranah budaya populer kita,” tutur Anies.
“Semoga semangat recovery, semangat rediscovery, semangat untuk pulih dan menemukan makna di hidup kita dapat memvawa pada harapan baru untuk dunia yang lebih baik, Indonesia yang lebih baik, dan Jakarta yang lebih baik,” tambahnya.