Aktris Imelda Therinne merasa tertantang ketika ditawari bermain film Tutuge. Selain berakting, Imelda dituntut bisa menari di film yang banyak mengangkat budaya Bali ini.
Karena itulah, Imelda menyebut penampilannya di fim garapan sutradara Virlanwana Langgong ini sebagai momen keluar dari zona nyamannya. Karakter Laras yang diperankan Imelda diceritakan menderita penyakit misterius.
\”Senang sekali bisa terlibat di film ini. Lumayan sih karena keluar dari zona nyaman karena aku bisa eksplorasi kemampuan akting aku. Di sini aku memerankan Laras, aku menderita sebuah penderitaan, itu apa? Penonton enggak tahu kenapa ini perempuan,\” kata Imelda Therinne.
Tutuge mengangkat kisah tentang Ameera Janus, seorang tokoh supranatural. Dalam kisahnya, Ameera bertemu dengan Laras, seorang penari Bali yang didiagnosis mengidap penyakit Alzheimer.
\”Film ini secara khusus mengangkat cerita dari salah satu kearifan lokal yang ada di Bali. Film ini menjadi medium untuk menyampaikan banyak pesan moral, mulai dari pengampunan, penemuan jati diri dan penebusan perilaku yang kita kemas dengan keindahan budaya Bali,\” kata Virlan selaku sutradara.
Virlan memilih Rania Putri Sari sebagai pemeran utama yang memerankan tokoh Ameera Janus. Rania sebelumnya sudah pernah membintangi Surat Cinta Untuk Kartini, Anak Garuda, Bumi Itu Bulat dan Namamu Kata Pertamaku.
\”Ternyata Bali punya kekuatan sendiri. Dan yang menarik dari karakter Ameera Janus ini, dia punya semacam bisa indera keenam,” kata Rania.
Pemeran lain film Tutuge adalah Rizky Hanggono, dan Ismi Melinda. Selain sineas nasional, film ini juga mengajak para pemeran dari Bali, yaitu Langlang Buana, Komang Suendra, Nina Tutachi, dan Made Devi Ranita Ningtara.
\”Melalui peran di film ini saya menjadi belajar bahasa dan budaya Bali. Buat saya ini jadi pengalaman luar biasa,\” kata Ismi Melinda.
Sebelum tayang di Indonesia pada 14 April 2022, film ini menyabet penghargaan film horor terbaik serta sinematografi terbaik dari Asian Film Awards Academy atau AFA Academy 2021. Penghargaan lainnya didapat juga dari Hollywood International Golden Age (HIGA) sebagai best international feature film serta film horor terbaik dari Andromeda Film Festival ke-7. Selain itu, Tutuge juga terpilih sebagai finalis Golden Harvest Film Festival di Tokyo, Jepang, pada 2021.
\”Penantian untuk produksi film ini cukup lama bagi kami. Tapi kami merasa sangat puas dengan hasilnya. Harapan saya, film ini memberikan warna baru bagi industri perfilman nasional,\” kata Tommy Indratama, executive producer dari Sin3rgi.
Dilansir dari: medcom.id