Jakarta: Film superhero terbaru, The New Mutants, telah tayang di bioskop Indonesia. Film yang diadaptasi dari salah satu serial Marvel Comics tahun 1982 karya Chris Claremont ini menampilkan sejumlah hal menarik.
The New Mutants mengisahkan petualangan penuh misteri dan mencekam tentang perjalanan sekelompok remaja berkekuatan supranatural, yang harus menyelamatkan diri dari ancaman psikiater yang mengekang mereka. Setidaknya, ada empat fakta menarik dari film yang disutradarai oleh Josh Boone ini.
1. Film Superhero Terbaru dari Marvel dengan Genre Horor
Berdasarkan arahan sutradara Josh Boone, film The New Mutants merupakan film Marvel superhero yang dikemas dengan genre berbeda dari film superhero lainnya. Begitu juga jika dibandingkan dengan film X-Men lainnya.
Unsur horor yang menyelimuti film ini sengaja dihadirkan oleh sang sutradara untuk memperlihatkan suasana ngeri dalam perjalanan hidup remaja. Penekanannya, menjadi seorang remaja merupakan hal yang sulit dan menyeramkan bagaikan hidup dalam film horor.
2. Blu Hunt sebagai Satu-satunya Aktris Pilihan Sutradara
Film The New Mutants merupakan film layar lebar pertama untuk artis remaja pendatang baru, Blu Hunt. Uniknya, sejak pertama kali sang sutradara dan tim produser, Josh Boone dan Knate Lee, melihat rekaman Blu Hunt, Ia menjadi satu-satunya pilihan yang pantas memerankan karakter Dani Moonstar dengan sempurna.
\”Ia adalah sosok yang tepat untuk peran ini. Jika tidak bisa menemukan peran yang cocok untuk menjadi seorang Dani, kita tidak bisa menyatukan seluruh karakter dengan sempurna. Dengan karakternya yang sangat kuat dan natural, Ia adalah sosok figur yang kami cari,\” jelas Boone.
3. Terdapat Pemeran yang Beragam
Film ini berbeda dengan film lainnya yang kerap menghadirkan deretan pemain berpengalaman yang sudah pernah terlibat dalam film spin-off. Josh Boone memilih untuk melibatkan pemeran baru yang muda.
Mereka adalah Maisie Williams, Anya Taylor-Joy, Charlie Heaton, Alice Braga, Henry Zaga, dan Blu Hunt. Uniknya, selain memiliki kekuatan mutan yang berbeda-beda, mereka pun juga datang dari etnis yang beragam.
\”Senang rasanya dapat bekerja dengan pemain multi-etnis yang datang dari berbagai belahan dunia,\” tutur sang sutradara.
4. Membuat Latar Milbury Hospital
Film ini mengambil latar tempat di Rumah Sakit Milbury karena memiliki karakter yang kuat serta mendukung keseluruhan alur cerita yang menakutkan. Dalam hal ini, para pembuat film berusaha maksimal untuk mengemas perasaan terjebak di lokasi.
Ini adalah klinik medis yang terbengkalai di daerah New England. Lokasi tersebut sangat sempurna untuk merepresentasikan kengerian sebuah Rumah Sakit Milbury yang sesungguhnya.