Pandemi Covid-19 tak menyurutkan langkah tokoh kebudayaan Indonesia Sandec Sahetapy untuk teus memajukan kebudayaan Indonesia. Tokoh berdarah Maluku itu bahkan telah menyiapkan medium baru beruga media massa berbasis digital untuk memajukan budaya Indonesia.
Sandec akan meluncurkan Sandek Media Grup sebagai Holding Company yang didalamnya terdapat Radio FM berbasis digital , kemudian Swarna TV berbasis streaming dan majalah digital (e-Magazine), yang nantinya akan mengekspose kebudayaan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
”Lewat Sandek Radio Digital, eMagazine dan Swarna TV Streaming ini saya bertekad untuk menduniakan Seni dan Budaya Indonesia. Saya punya motivasi besar untuk ini, dan saya yakin bisa menghalau apapun rintangan di depan,” kata Sandec saat meluncurkan media tersebut.
Di sisi lain, pembina Persatuan Artis Film Indonesia Brigadir Jenderal TNI Akhmad Tamim Mustofa mengapresiasi langkah yang dilakukan Sandec Sahetapy. ”Sandec ini pemikiran dan ide-idenya sangat bagus, banyak ide-ide dari dia yang jarang terpikirkan oleh orang lain dalam hal memajukan dan mengangkat kebudayaan Indonesia.
Jadi dia mendirikan Sandek Media Group ini sebagi salah satu caranya menuju ke arah sana. Saya yakin Sandec tidak murni berpikir soal bisnis dalam mendirikan Sandek Media ini,’’ Jelas Tamim.
Ia berharap Sandek Media ini nantinya bisa menjadi wadah serta sarana berekspresi bagi para seniman dan budayawan untuk berekspresi dan berkarya. Saya sangat mendukung apa yang dilakukan Sandec dalam memajukan dan mengangkat budaya indonesia ini”, jelas Tamim lagi.
Musisi dan pencipta lagu Tito Soemarsono juga turut mengapresiasi langkag yang dilakukan Sandec dengan membangun Sandek Media Group ini. ”Apa yang dilakukan Sandec ini sudah bagus, sekarang tinggal pinter-pinter timnya Sandec saja untuk mengemas kontennya.
Saya yakin timnya dari Sandec pasti sudah faham bagaimana mengemas itu. jadi kalau kemasan kontennya bagus saya yakin kedepannya akan sukses”, jelas Tito. Secara histori, nama Sandek diambil dari nama sebuah perahu tradisional masyarakat Mandar, Polewali dan Mamuju Sulawesi, yaitu Cadik yang digunakan sebagai pemburu hiu, serta kapal cadik tercepat di dunia, yang dapat melintasi badai dan menghalau rintangan di laut lepas.
Nama Sandec sendiri menginspirasi sutradara kondang Arifin C Noer dalam membuat naskah Sandek Pemuda Pekerja, sehingga beliau mengambil semangatnya. Semangat ini pula yang mendasari lahirnya Sandek Media Grup.