Wednesday, December 24, 2025
  • Login
Radio SAI 100FM
  • BERANDA
  • HIBURAN
  • MUSIK
  • FILM
  • K-POP
  • GAYA HIDUP
  • KESEHATAN
  • SOSOK
  • TEKNOLOGI
  • NEWS
  • PROFIL
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
Radio SAI 100FM
  • BERANDA
  • HIBURAN
  • MUSIK
  • FILM
  • K-POP
  • GAYA HIDUP
  • KESEHATAN
  • SOSOK
  • TEKNOLOGI
  • NEWS
  • PROFIL
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
Radio SAI 100FM
No Result
View All Result
Home Musik

Kisah Album Indonesia Terbaik \”Badai Pasti Berlalu\”, Awalnya Tidak Laku sampai jadi Perselisihan

Nana HasanbyNana Hasan
January 26, 2021
in Musik
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Jakarta: Album \”Badai Pasti Berlalu\” yang dirilis pada 1977 dianggap banyak kritikus dan media sebagai album Indonesia terbaik sepanjang masa. Seperti karya-karya besar lain, album \”Badai Pasti Berlalu\” menyimpan sejumlah kisah dramatis. Termasuk perselisihan yang terjadi antara para kreator album ini.

Album ini dikerjakan oleh Eros Djarot, Chrisye, dan Yockie Suryo Prayogo. Secara garis besar, pembagian tugasnya adalah Eros sebagai pencipta lagu, Chrisye menyanyikan lagu dan mengisi bass saat rekaman, dan Yockie aransemen musik. Mereka bertiga berusia 20-an tahun saat menggarap album ini.

Ketiganya lantas mengajak Fariz Rustam Munaf yang kala itu masih duduk di bangku SMA untuk menjadi drummer album ini. Dan selebihnya adalah sejarah.

ADVERTISEMENT

Tidak ada yang menyangka proyek musik \”Badai Pasti Berlalu\” akan menjadi sejarah. Awalnya, Eros diminta sutradara Teguh Karya untuk membuat soundtrack film berjudul sama. Teguh Karya sendiri membuat film ini berdasarkan novel karya Marga T dengan judul sama, yang dirilis pada 1974.

Gayung bersambut, Eros menyanggupi tawaran Teguh untuk menggarap soundtrack \”Badai Pasti Berlalu\”. Namun, Eros hanya diberi waktu kurang dari satu bulan untuk menyelesaikan album itu. Singkat cerita, Eros berhasil menyelesaikan album ini tepat waktu. Meski terdapat beberapa perbedaan pendapat dengan Teguh Karya. Salah satunya, Teguh tidak menginginkan Chrisye sebagai penyanyi. Akhirnya, dalam film soundtrack diisi oleh Broery Marantika. Sedangkan versi Chrisye sebagai penyanyi beredar dalam versi album.

Kompleksitas tidak berhenti sampai di situ. Musikalitas pada album \”Badai Pasti Berlalu\” dianggap aneh pada zamannya. Sehingga tidak ada bos label yang berani bertaruh untuk menjual album ini.

\”\’Ini lagu apaan? Engga ada yang mau,\’\” kata Eros meniru bos label pada waktu itu saat mendengar materi album \”Badai Pasti Berlalu\”.

\”Badai itu sebuah eksperimen, waktu saya mau edarkan tidak ada yang mau. Makanya saya edarkan sendiri. Satu hari sebelum saya ke London, saya dapat beasiswa dari British Council, saya kasih album ini ke Chrisye untuk diurus (diedarkan). Katanya kita mau dikasih Rp100 per kaset (tawaran dari label),\” kata Eros dalam wawancara program pengarsipan musik Shindu\’s Scoop, yang tayang melalui kanal YouTube Medcom.id.

Persoalan terus berlanjut justru ketika album tersebut meledak di pasaran. Materi dalam album itu dianggap sebagai lompatan besar dalam estetika dan industri musik Indonesia. Hal itu pula yang membuat para kreator album ini renggang, dengan dalih saling klaim siapa yang dominan dan merasa paling berhak atas kredit album ini.

\”Yang membuat saya sedih, seluruh rekaman Badai yang membiayai adalah saya. Dulu saya kerja di konsultan, dapat honor lumayan. Sebelum berangkat (ke London) punya sejuta sekian (rupiah), saya bayar (yang terlibat pada album ini) secara profesional.\”

\”Kemudian ribut-ribut saya dituntut bawa lari uang. Gila. Mengapa teman-teman tega, jelas-jelas itu uang saya. Ini mengapa kalau soal \’Badai\’ saya malas ngomong. Banyak hal-hal yang tidak sehat. Kok seniman seperti ini (perilakunya),\” sesal Eros.

Kini, 44 tahun berlalu sejak album \”Badai Pasti Berlalu\” dirilis. Namun, materi yang terkandung dalam album itu tak pernah usang. Karya musik \”Badai Pasti Berlalu\” abadi, dan menjadi saksi sejarah perjalanan panjang musik pop Indonesia yang masih terus kita rayakan sampai hari ini.

Dilansir dari: medcom.id

Tags: albumAlbum Indonesia Terbaikmusikmusisi
Previous Post

Sosok Ini Diklaim Jadi Wanita Paling Cantik di Dunia

Next Post

Rusia Larang Penayangan Death Note, Inuyashiki, dan Tokyo Ghoul

Next Post

Rusia Larang Penayangan Death Note, Inuyashiki, dan Tokyo Ghoul

Donna Agnesia Positif Covid-19, Darius Sinathrya Tulis Kalimat Manis

7 Karakter Menarik dalam Animasi \"Attack on Titan\"

7 Karakter Menarik dalam Animasi \"Attack on Titan\"

7 Karakter Menarik dalam Animasi \"Attack on Titan\"

  • Beranda
  • Hubungi Kami
  • NEWS
  • Privacy Policy
  • Profil
  • Radio SAI
  • rss
  • Stream

© 2023 - SAI100FM.ID

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HIBURAN
  • MUSIK
  • FILM
  • K-POP
  • GAYA HIDUP
  • KESEHATAN
  • SOSOK
  • TEKNOLOGI
  • NEWS
  • PROFIL
  • HUBUNGI KAMI

© 2023 - SAI100FM.ID

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
deadly voyage la vittima designata it rsquo s a hell of a midlife why we act the destroyer of worlds the last light of day 485 french fried edition the runaway wife au c oelig ur de l eacute t eacute third colony aspiring part 1 of the siblings tale critical thinking building a sustainable home hank the cowdog the adventures of sherlock holmes v the widow bryson dechambeau lacking lactose how just a glass can give us gas 11 7 22 counting on a countess history of france the french revolution 1789 1797 if you really loved me you can count on me ep 6 ted danson dr katz the audio files the end of the end of the earth the billionaire s proposal part 2 a pie to die for murders of crows blood bond dramatized adaptation quintessentially q april s promise ceremony of flies a promise of forever all the lies we tell dark rule 8 hour sleep music fire in the east warrior of rome the wicked king sweet revenge rebellious fae magic s promise a nocturne falls universe story los crimenes de la calle morgue texto completo the murders in the rue morgue notes on a nervous planet pineapple cruise pretty from the cheap seats a cowboy s gentle touch canada rsquo s most haunted 3 hell to pay where are your men famous composers