Thursday, June 19, 2025
  • Login
Radio SAI 100FM
  • BERANDA
  • HIBURAN
  • MUSIK
  • FILM
  • K-POP
  • GAYA HIDUP
  • KESEHATAN
  • SOSOK
  • TEKNOLOGI
  • NEWS
  • PROFIL
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
Radio SAI 100FM
  • BERANDA
  • HIBURAN
  • MUSIK
  • FILM
  • K-POP
  • GAYA HIDUP
  • KESEHATAN
  • SOSOK
  • TEKNOLOGI
  • NEWS
  • PROFIL
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
Radio SAI 100FM
No Result
View All Result
Home Hiburan

Karyanya Tuai Kecaman saat Dipamerkan di Jerman, Seniman Indonesia Minta Maaf

Nana HasanbyNana Hasan
July 12, 2022
in Hiburan
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Seni mural karya kelompok seniman asal Indonesia, Taring Padi dicopot ketika ditampilkan di pameran seni kontemporer Documenta Fifteen yang dilaksanakan di Kassel, Jerman beberapa waktu lalu. Mural yang berjudul \”Keadilan Rakyat\” dicopot oleh pihak pameran karena dituding mengandung unsur anti-semit.

Dalam mural Taring Padi menggambarkan karakter menyerupai tentara berkepala babi menggunakan syal dengan gambar Star of David serta helm bertuliskan Mossad, yang merupakan nama dari badan intelijen nasional Israel. Mural tersebut dicopot setelah mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Menanggapi hal itu, Ade Darmawan mewakili ruangrupa dan Taring Padi langsung memberikan klarifikasi kepada pihak parlemen Jerman. Mereka meminta maaf jika karya seni itu menyinggung banyak pihak.

ADVERTISEMENT

\”Mewakili ruangrupa, izinkan saya sekali lagi mengulangi permohonan maaf kami, sebagaimana yang juga telah kami rilis secara online setelah ditemukannya gambar yang mengandung unsur anti semit di salah satu karya yang dipamerkan. Sebagaimana yang tertulis dalam rilis tersebut bahwa: kami memohon maaf atas rasa sakit hati dan ketakutan yang muncul disebabkan oleh gambar figur tersebut, baik secara langsung di documenta fifteen, maupun yang direproduksi oleh pemberitaan media,\” tulis Ade.

Menteri Kesenian dan Media Jerman, Claudia Roth dan Direktur Documenta Fifteen, Sabine Schormann sebelumnya sempat mempertanyakan pihak penyelenggara yang meloloskan karya mural asal Indonesia itu.
Mereka menegaskan, karya anti-semit atau suatu sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi tidak mendapat tempat di negara mereka.

\”Ketika Anda melihat sosok yang menyangkut anti semitisme dalam suatu lukisan, Anda langsung mengaitkannya dengan bab tergelap dalam sejarah Jerman dan dengan sejarah ikonografi memalukan yang sayangnya pernah sangat hadir terutama di Eropa dan dunia Barat. Kami tidak memiliki reaksi langsung dan mendalam yang sama karena kami berasal dari konteks sejarah yang berbeda,\” papar Ade.

\”Spanduk yang dibuat secara kolektif tersebut (lebih dari dua puluh orang mengerjakannya sekaligus), termasuk bagian-bagian yang dipermasalahkan, mengandung elemen-elemen yang sangat tertanam dalam sejarah dan bahasa visual Indonesia. Sejarah tersebut termasuk tentang bagaimana dinas-dinas rahasia Barat menyokong rezim pembantai yang kejam, yang mengakibatkan terbunuhnya lebih dari 500.000 hingga 1.000.000 orang atas nama anti-Komunisme pada tahun 1965,\” lanjut dia.

Setelah karyanya diturunkan dan menjadi pemberitaan internasional, Ade menyebut pihaknya mendapat tindakan yang kurang mengenakkan dari sejumlah orang. Ade berharap masalah ini jadi pembelajaran bagi seniman lain.

\”Kami menyadari dan menyambut risiko ini sepenuhnya, mengetahui bahwa kami dapat mengambil kesalahan sebagai momen pembelajaran. Dengan menimbang semua keadaan yang ada, menurunkan \’Keadilan Rakyat\’ dari Taring Padi, amat kami sayangkan tapi sadari penuh, adalah satu-satunya hal yang tepat untuk dilakukan,\” jelasnya.

Untuk memperjelas sikap, Ade menegaskan para seniman Indonesia tidak punya niatan melukai atau diam-diam menyimpan kebencian terhadap orang-orang Yahudi atau Israel. Karena itu, dia menolak tuduhan sebagai anti-semit.

\”Saya ingin memperjelas juga bahwa: tidak ada “boikot tersembunyi” terhadap orang Israel dan/atau Yahudi. Sebagian besar dari kami bekerja dan mengembangkan lumbung sebagai konsep dan praktek justru karena kami mempertanyakan sistem kerja dan politik negara-bangsa. Seniman bekerja untuk melepaskan diri dari ikatan-ikatan dan identitas nasional, negara, etnis dan agama, dan mereka menolak untuk dikait-kaitkan dengan hal-hal tersebut,\” tutupnya.

Dilansir dari Medcom.id

Tags: Muralseniman
Previous Post

BLACKPINK Gelar Konser Virtual Bulan Ini

Next Post

Amanda Rawles Mengungkapkan Sempat Cinlok dengan Jefri Nichol

Next Post

Amanda Rawles Mengungkapkan Sempat Cinlok dengan Jefri Nichol

Via Vallen Menikah Akhir Pekan Ini, Disiarkan di Televisi 5 Hari Berturut-turut

Caitlin Halderman Ungkap Sulitnya Main Peran di Film \'Ivanna\'

Caitlin Halderman Ungkap Sulitnya Main Peran di Film \'Ivanna\'

Ji Chang Wook di Drama Korea \'If You Wish Upon Me\'

  • Beranda
  • Hubungi Kami
  • NEWS
  • Privacy Policy
  • Profil
  • Radio SAI
  • Stream

© 2023 - SAI100FM.ID

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HIBURAN
  • MUSIK
  • FILM
  • K-POP
  • GAYA HIDUP
  • KESEHATAN
  • SOSOK
  • TEKNOLOGI
  • NEWS
  • PROFIL
  • HUBUNGI KAMI

© 2023 - SAI100FM.ID

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Boho Cotton Pillow Set Autumn log rack tradition Acacia Wood Bench for Outdoor Use Water resistant club chair cushions, set of 4. Perfect for outdoor use Durable aluminum dining table for outdoor use Mid century dining set with fabric and wood finish, 5 pieces Elegant Wicker Barstools Alacati 10 Pc Wicker Sofa Set, Water Resistant Cushions Acacia Wood Rocking Chair for Outdoor Relaxation Olga Glam Velvet Sofa Elegant cast stone planters in antique white, perfect for any outdoor space Mid century fabric chair Modern microfiber ottoman with wood frame Rustic Outdoor Dining Set Furry Glam Bean Bag Antique Fir Wood Barstool with Backrest Hartley Naturally Elegant outdoor side table with lace cut design and tile top Mid century club chair with Sierra fabric Rustic Acacia Wood Nested Tables Set of 3 Natural Finish Modern Quran chair design Furry Glam Faux Fur Throw Blanket by Laraine. Cozy, stylish, and luxurious. Perfect for adding a touch of elegance to any room Grey Wicker Dining Set Rustic wood & wicker dining set for outdoor elegance Wicker chat set with fire pit, seats 5 Acacia Wood Chaise Set Elegant dining chairs, set of 2, upholstered comfort Tufted Ottoman Coffee Table with Storage Modern 48 wood vanity with Carrara marble top Modern industrial mango wood coffee table in dark brown and black. Handcrafted in Nashua Acacia Wood Chat Set Boho 6 Cubby Cabinet Mid century modern sofa with microfiber and button accents Elegant Headboard for Queen/Full Beds in Hunter Tufted Fabric Modern Marble Side Table Sand & Black, Handcrafted Elegance Kyley Rug: Outdoor Elegance Wicker sectional set with fire pit, perfect for outdoor gatherings Sleek 3 tier bar cart with glass shelves in silver and black Stylish outdoor seating Modern bathroom storage with drawers Silver Dusk Fur Bean Bag from Macedonia Luxurious and Cozy! Labrador Bench Light Brown, Outdoor Garden Decor Outdoor Fire Pit Table Modern Acacia Wood Picnic Set with Metal Legs Stylish outdoor seating with comfy cushions Grey 3 Piece Folding Outdoor Set by Cantinela Grey 7 Piece Outdoor Dining Set with Aluminum Table Acacia Wood Side Table Perfect for outdoor use Romar 50K BTU Fire Pit Dark Gray, Wood Pattern, No Tank Holder Elegant marble top coffee table with modern glam style. Handcrafted for a luxurious living room centerpiece Elegant wicker dining table with durable glass top for outdoor use