Nama-nama musisi muda asal Indonesia seperti NIKI, Rich Brian, dan Warren Hue ramai diperbincangkan berkat menjadi tiga solois Indonesia pertama yang tampil di Coachella.
Namun, sebelum ketiga musisi 88rising ini tampil di Coachella, sudah banyak musisi dan band Indonesia yang mencicipi kancah musik internasional.
Beberapa di antaranya adalah The S.I.G.I.T yang sudah pernah tur di Australia, hingga Voice of Baceprot yang pernah tampil di Eropa.
Dari banyak musisi Indonesia yang pernah manggung di luar negeri, berikut 11 di antaranya.
1. NIKI
NIKI menjadi salah satu penampil asal Indonesia yang memukau banyak penonton di gelaran Coachella 2022. Sebagai seorang penyanyi, NIKI telah memupuk karier bermusiknya sejak usia muda.
NIKI mulai rajin menulis karya-karya orisinalnya sejak ia masih berusia 13 tahun. Ia pun rajin mengcover lagu hits via kanal YouTube-nya.
Pada usia 15 tahun, NIKI menjadi artis pembuka untuk Taylor Swift saat menggelar The Red Tour di Jakarta pada 2014.
Kini ia pun berbasis di Los Angeles, AS, dan meneruskan meramu formula musiknya.
2. Rich Brian
Rich Brian turut mencatat sejarah sebagai salah satu musisi solo Indonesia pertama yang tampil di Coachella 2022.
Ia awalnya memiliki nama panggung Rich Chigga sebelum mengubahnya menjadi Rich Brian. Rapper berusia 22 tahun itu menjadi salah satu rapper muda asal Indonesia yang akrab dengan skena hip-hip internasional sejak debut dengan Dat $tick pada 2016.
3. Warren Hue
Warren bersama Rich Brian dan NIKI menjadi solois Indonesia pertama yang tampil di Coachella. Perjalanan karier Warren Hue sebagai musisi tak jauh beda seperti musisi 88rising lainnya.
Warren memulai karier sebagai penulis lagu sejak berusia 14 tahun. Sejak itu, ia sudah sibuk menulis musik di kamar tidurnya.
Pada 2019, Warren Hue mengeluarkan debut album SUGARTOWN yang berisikan pengalaman pribadi. Album berisi sembilan lagu itu yang mengantarkan Warren kepada 88rising dan artis internasional lain.
4. The S.I.G.I.T
Band hard rock asal Bandung ini merilis album di bawah naungan label asal Australia, Caveman!.
Merilis debut album Visible Idea of Perfection pada 2007, Rekti Yoewono dan kawan-kawan langsung mendapatkan kesempatan untuk tur di Australia.
5. White Shoes & the Couples Company
Dandanan dan konsep mereka yang khas selalu menjadi daya tarik bagi banyak pendengar White Shoes & the Couples Company.
Aksi panggung serta konsistensi instrumentasi sempat membawa mereka meneken kontrak dengan Minty Fresh Records, label asal Amerika Serikat.
White Shoes & The Couples Company menunjukkan kebolehannya di Modern Sky Festival 2015 di Helsinki, Finlandia.
6. Senyawa
Senyawa merupakan duo eksperimentalis yang terbentuk di Yogyakarta. Lewat eksotisme dan ragam musik yang ditawarkan Senyawa, nama mereka pun kerap diapresiasi positif di kancah internasional.
Berbagai konser dan festival musik di Eropa, Asia, dan Amerika sudah menjadi langganan dan destinasi utama bagi duo Rully Shabara dan Wukir Suryadi.
7. Mocca
Mocca memiliki hubungan yang sangat baik dengan Korea Selatan. Band asal Bandung ini berulang kali menggelar panggung di sana dan mendapatkan apresiasi positif.
Berkat itu, lagu Mocca juga kerap dilibatkan sebagai soundtrack dan lagu latar iklan komersial di Korea Selatan.
Pada 2019 kemarin, lagu Happy milik Mocca digubah ulang oleh 신하균 (Hakyun Shin), 이광수 (Kwangsoo Lee), 이솜 (Esom) untuk soundtrack film \’Inseparable Bros\’.
8. Voice of Baceprot
Sejak kemunculan mereka di medio 2015-2016, Voice of Baceprot langsung mendapatkan dukungan spesial dari para rockstar papan atas.
Pada akhir 2021 lalu, Firda Marsya Kurnia (vocal dan gitar), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah (drum) melancarkan impian mereka untuk tur ke empat negara Eropa di gelaran tur Fight Dream Believe European Tour 2021.
Di musim panas nanti, VoB juga akan berangkat ke Jerman untuk memainkan set mereka di Wacken Open Air 2022.
9. Discus
Terbentuk sejak 1996, Iwan Hasan, Anto Praboe, Eko Partitur, Fadhil Indra, Hayunaji, Kiki Caloh, Krisna Prameswara, dan juga Nonnie merupakan personel Discus yang fokus pada musik free/progresif jazz.
Mengawali dengan musik progresif, Discus justru lebih dikenal di skena jazz mancanegara. Mereka menjadi langganan pengisi panggung untuk festival jazz, mulai dari Amerika Serikat, Swiss, Hungaria, Jerman, hingga Uzbekistan.
10. DJ Sihk
DJ Sihk atau Ricky Tjong merupakan musisi EDM Indonesia yang mulai dikenal saat menjadi produser lagu Rich Brian berjudul Who That Be.
Namanya semakin melambung saat bergabung dengan label Barong Family milik Yellow Claw. DJ Sihk pernah meramaikan panggung Tomorrowland pada 2019 sebagai satu-satunya perwakilan Indonesia kala itu.
Ia akan kembali tampil di festival EDM yang digelar di Belgia pada 22 Juli 2022. Ia baru-baru ini juga merilis lagu kolaborasi dengan Dither dan AndyHas berjudul Hardcore Drip.
11. Bottlesmoker
Duo pop elektronik yang dihuni oleh Anggung Suherman (Angkuy) & Ryan Adzani (Nobie) memprioritaskan elemen yang dihasilkan media apa pun untuk karya musiknya.
Sejak 2005, mereka produktif dalam merilis 10 album. Lewat produktivitas tersebut, Bottlesmoker hilir mudik di festival mancanegara, terutama Asia Timur seperti Mongolia, China, Taiwan, dan Jepang.
Dilansir dari: cnnindonesia.com