Jakarta: Salah satu kegembiraan terbesar dalam merayakan Tahun Baru Imlek adalah pesta pada malam Hari Raya Imlek. Dalam budaya Tionghoa, ada beberapa hidangan wajib dan istimewa yang dimaksudkan untuk membawa keberuntungan di tahun baru.
Makna yang menguntungkan dari makanan wajib saat Imlek meliputi kata-kata untuk kemakmuran, kesuksesan, dan kebersamaan keluarga.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah sembilan hidangan wajib dan paling umum yang terlihat di meja keluarga saat perayaan Tahun Baru Imlek:
(Ikan bandeng khas santapan saat Imlek. Foto: Dok. Instagram Bandeng Kukus Ibu Soleh/@bandengkukusibusoleh)
1. Ikan
Ikan utuh adalah makanan pokok perayaan Tahun Baru di Tiongkok, dan dimaksudkan untuk menyambut kemakmuran sepanjang tahun. Biasanya ikan disajikan dengan kepala dan ekor secara utuh dan hanya boleh makan bagian tengah.
Bagian ikan yang tersisa harus dimakan keesokan harinya untuk melambangkan bahwa kelebihan ikan akan melimpah di masa depan. Untuk keberuntungan tambahan, ikan harus menghadap tamu atau tetua sebagai tanda penghormatan.
(Pangsit atau dalam bahasa Inggris disebut dengan dumpling mewakili kekayaan dalam filosofi Imlek. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
2. Pangsit
Pangsit mewakili kekayaan karena rupanya yang mirip dengan batangan emas Tiongkok. Bahkan beberapa keluarga menyembunyikan koin di salah satu pangsit, dan siapa pun yang menerima pangsit itu diyakini memiliki tahun yang makmur.
(Dalam filosofi Imlek, ayam harus disajikan secara utuh. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
3. Ayam
Ayam utuh biasanya dihidangkan untuk mewakili kebersamaan keluarga. Karena ayam mengandung protein tinggi, beberapa orang percaya bahwa ayam selama tahun baru juga melambangkan kelahiran kembali.
Seperti halnya ikan, ayam harus disajikan secara utuh, dengan kepala dan kaki yang utuh. Di beberapa keluarga, ceker ayam disediakan untuk pencari nafkah keluarga supaya membantu mereka meraih kekayaan.
(Lumpia dalam filosofi Imlek untuk menarik keberuntungan. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
4. Lumpia
Lumpia juga merupakan makanan tradisional Tahun Baru Lunar. Karena kemiripannya dengan emas batangan, orang juga makan lumpia untuk menarik keberuntungan di tahun yang akan datang.
(Sajian mi dalam Imlek melambangkan umur panjang. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
5. Mi panjang umur (Siu Mie)
Dalam perayaan Imlek, mi disajikan dengan cara yang berbeda, yakni dimasak tanpa dipotong agar berbentuk panjang. Mi yang sangat panjang ini melambangkan umur yang panjang atau dikenal dengan sebutan Mie Panjang Umur.
Kebiasaan masyarakat Tionghoa adalah menyeruput mi tanpa mengunyah agar helainya tidak terputus. Sajian mi pun biasanya dipadukan dengan telur, ayam, daging, hingga sup. Mi khas Imlek pun biasanya beraroma jahe dan wijen.
(Kue keranjang atau dodol cina khas Imlek yang sejak dari dulu kala melambangkan rezeki dan kemakmuran. Foto: Dok. Instagram Rachel Alice Low/@skinnyeatsalot)
6. Kue keranjang (Nian Gao)
Kue keranjang atau lebih dikenal dengan nama dodol cina adalah salah satu kuliner khas yang menjadi sajian wajib bagi masyarakat Tionghoa. Kue ini terbuat dari tepung ketan dan gula, serta mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket.
Kue keranjang ini mulai dipergunakan sebagai sesaji pada upacara sembahyang leluhur, tujuh hari menjelang tahun baru Imlek, dan puncaknya pada malam menjelang tahun baru Imlek. Sebagai sesaji, kue ini biasanya tidak dimakan sampai Cap Go Meh (malam ke-15 setelah tahun baru Imlek).
(Warna emas jeruk santang diyakini menarik kekayaan. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
7. Jeruk santang
Buah jeruk berbentuk kecil ini pun menjadi makanan wajib saat Imlek. Buah yang berasal dari Tiongkok itu merupakan varietas jeruk unggul.
Bentuknya yang bulat bermakna mendorong persatuan keluarga. Dan warna emasnya diyakini menarik kekayaan.
(Kue lapis legit menggambarkan manis dan legit rezeki yang berlapis-lapis. Foto: Dok. Instagram Imlek CNY Hampers Lapis Legit/@levinascake)
8. Kue lapis legit
Kue lapis legit tak pernah absen menghiasi hidangan di setiap rumah warga Tionghoa yang merayakan Imlek. Kue ini memiliki filosofi yakni cita rasanya yang manis dan legit menggambarkan keceriaan serta kebahagiaan bagi warga Tionghoa. Dan bentuk kue yang berlapis-lapis menunjukkan keberagaman dan kebersamaan serta kerukunan antar umat beragama.
(Kue bulan melambangkan kebulatan dan keutuhan. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
9. Kue bulan
Kue bulan tradisional pada dasarnya berbentuk bulat, melambangkan kebulatan dan keutuhan. Namun seiring dengan perkembangan zaman, bentuk-bentuk lainnya muncul menambah variasi dalam komersialisasi kue bulan.
Dilansir dari: medcom.id