Jakarta: Twitter mengumumkan telah memblokir Presiden Donald Trump dari platform karyanya secara permanen. Keputusan ini diambil Twitter setelah melakukan pengkajian secara seksama dari rangkaian tweet terbaru yang diunggah oleh akun @realDonaldTrump dan konteks terkait.
Mengutip CNN Business, keputusan ini ditujukan Twitter untuk meminimalisir potensi terjadinya tindak kekerasan lebih jauh. Selain itu terkait konteks peristiwa menakutkan pada pekan ini, pihaknya telah menegaskan bahwa pelanggaran tambahan terhadap kebijakan Twitter berpotensi menghasilkan tindak penegakan kebijakan yang sama.
Keputusan Twitter ini diambil berdasarkan dua cuitan Presiden Trump pada hari Jumat sore, yang merupakan unggahan terakhirnya. Twitter menyebut bahwa kicauan ini melanggar kebijakannya terkait dengan pemujaan kekerasan.
Selain itu, Twitter menyebut bahwa dua tweet tersebut harus dibaca dalam konteks peristiwa lebih besar di Amerika Serikat dan cara pernyataan Presiden dapat dimobilisasi oleh audiens berbeda, termasuk untuk menghasut kekerasan, serta dalam konteks pola perilaku dari akun ini selama beberapa pekan terakhir.
Tweet pertama yang disebutkan Twitter ini terkait dengan pendukung Trump. Akun pribadi Donald Trump ini memuji 75 juta warga Amerika Serikat, yang disebutnya sebagai patriot amerika terbaik, yang telah memilihnya.
“The 75,000,000 great American Patriots who voted for me, AMERICA FIRST, and MAKE AMERICA GREAT AGAIN, will have a GIANT VOICE long into the future. They will not be disrespected or treated unfairly in any way, shape or form!!!”
Sedangkan kicauan kedua yang menjadi bahan pertimbangan Twitter ini adalah terkait keputusan Trump untuk tidak menghadiri acara inagurasi Presiden Amerika Serikat terpilih 2020, Joe Biden.