Film pendek ber-genre horor komedi, Tuyul dan Pak Yul, baru saja meraih penghargaan Film Terpuji di ajang Anti-Corruption Film Festival 2020 (ACFFEst 2020) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 8 September 2020 dan diumumkan pada Selasa (8/12).
Berdasarkan keterangan siaran pers dari KPK, film berdurasi 15 menit ini telah berhasil mengalahkan 745 peserta terdaftar lainnya dalam acara festival film bertemakan isu korupsi tersebut. Kesuksesan Tuyul dan Pak Yul pun turut didukung oleh sejumlah pihak, utamanya Capo Dei Capi Films selaku Production House, Rayhan Syafiq Renaldi selaku Sutradara, Andibachtiar Yusuf selaku Produser Eksekutif, juga Rama Anugerah selaku Produser.
Film Tuyul dan Pak Yul mengisahkan Agus, 27, yang harus melawan rasa takutnya sebagai penjaga malam kantor desa yang terkenal angker akibat banyak tuyul, guna dapat membiayai pengobatan sang ibu.
Perjalanan Agus menjalankan shif malamnya lah yang nantinya akan menjadi satir dari isu korupsi yang kerap menjadi tema besar dari ajang festival film tahunan ini. “Korupsi dan Indonesia seperti sudah menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Mulai dari kebohongan kecil, hingga penyelewengan jabatan dan pengalihan isu juga jadi cara yang lumrah dilakukan. Pada film pendek ber-genre horor komedi ini, ‘tuyul’ kerap kali dijadikan kambing hitam dari keserakahan manusia.
Melalui film ini, saya ingin menyampaikan bahwa kegigihan dan kekuatan melawan rasa takut sangat diperlukan untuk mengungkapkan kebenaran,” ujar Rayhan, selaku sutradara dari film Tuyul dan Pak Yul.
Uniknya lagi, tak lama setelah film ini dikirimkan kepada penyelenggara festival, muncul kisah serupa yang menjadi cerminan dari premis Tuyul dan Pak Yul di dunia nyata. Kisah yang dimaksud tidak lain berkaitan dengan penangkapan salah satu eksekutif negara akibat isu korupsi bantuan sosial baru-baru ini.