Jakarta: Program vaksinasi sudah dilakukan di berbagai negara. Untuk mendukung kelancarannya, Facebook ingin berkontribusi dengan memfilter informasi.
Dikutip dari ABC News, Facebook mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah yang lebih ketat untuk menindak informasi yang salah tentang vaksin. Facebook juga mengatakan akan berbuat lebih banyak untuk membantu pengguna menemukan sumber daya untuk mendapatkan vaksin mereka.
Kang-Xing Jin, kepala kesehatan Facebook, mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa perusahaan media sosial tersebut akan bekerja untuk memastikan pengguna di platformnya memiliki kepercayaan dan keyakinan terhadap vaksin virus korona.
Ini artinya mereka akan memperluas daftar klaim palsu terlarang yang dibuat di Facebook dan posting Instagram tentang virus dan vaksin. Pengguna akan dihapus akunnya jika mereka menyebarkan informasi yang dibantah.
\”Jalan masih panjang, dan pada 2021 kami fokus untuk mendukung para pemimpin kesehatan dan pejabat publik dalam pekerjaan mereka untuk memvaksinasi miliaran orang terhadap covid-19,” kata Jin dalam sebuah pernyataan.
Klaim palsu yang perlu kamu waspadai
Beberapa klaim palsu yang harus diwaspadai Facebook termasuk klaim yang tidak terbukti bahwa vaksin menyebabkan autisme. Tak hanya itu, ada juga klaim yang berupa virus korona adalah buatan manusia.
Jin mengatakan perusahaan akan fokus pada halaman dan grup yang melanggar kebijakan baru. \”Jika halaman dan grup tersebut berulang kali membagikan klaim vaksinasi palsu, mereka akan dihapus, seperti juga pengguna yang mempostingnya,\” menurut perusahaan.
Dilansir dari: medcom.id