Laptop mengandalkan kipas di dalamnya untuk membantu pembuangan suhu panas yang merupakan efek dari komponen elektronik yang bekerja. Tentu saja kipas di dalamnya akan bekerja otomatis menyesuaikan beban kerja dari laptop.
Pada laptop gaming biasanya ada opsi untuk mengatur performa ke tingkat maksimal yang akan diikuti dengan kinerja kipas yang semakin kencang sehingga akan terdengar bunyi berisik atau bising.
Hal tersebut normal karena kinerja kipas dipasang untuk menyesuaikan performa laptop yang akan dipacu lebih kencang. Pada laptop biasa atau mainstream fitur semacam ini juga sudah semakin populer.
Namun Anda harus mulai curiga apabila kipas laptop berputar dengan kencang dan berisik saat beban kerja ringan atau Anda hanya membuka beberapa aplikasi yang tergolong ringan.
Berikuti ini Medcom.id merangkum beberapa penyebab kipas laptop berisik atau bekerja lebih kencang secara tidak wajar.
1. Lubang ventilasi tertutup
Lubang pada bagian samping, belakang, atau bawah laptop berfungsi sebagai lubang ventilasi tempat pembuangan suhu panas. Anda bisa mengetahuinya dengan mendekatkan tangan saat laptop menyala.
Kipas laptop yang berisik bisa disebabkan lubang ventilasi tertutup. Ada dua faktor yang menyebabkan kipas ventilasi tertutup, pertama adalah karena debu di bagian dalam.
Kedua, posisi Anda saat menggunakan laptop misalnya ditaruh di atas bantal atau ruang yang cukup sempit sehingga lubang ventilasi laptop tidak memiliki ruang yang optimal untuk membuang angin panas.
2. Debu menumpuk di kipas laptop
Penyebab pada poin pertama juga bisa berdampak kepada kipas laptop di bagian dalam. Debu tidak hanya dijumpai pada lubang ventilasi tapi juga di baling-baling kipas laptop.
Makanya sangat penting untuk secara berkala membuka bagian dalam laptop dan membersihkan kipasnya. Komponen kipas pendingin sebenarnya bisa langsung terlihat saat casing laptop dibuka namun bagi sebagian besar pengguna tentu saja rumit.
Saat ini banyak sekali jasa perbaikan laptop yang bisa dimanfaatkan untuk membersihkan bagian dalam laptop dalam waktu singkat dan bisa ditunggu.
3. Beban kerja pada komponen tertentu
Apabila Anda menjalankan aplikasi atau game yang melampaui spesifikasi atau kemampuan perangkat maka dipastikan akan berakibat beban kerja yang terlalu berat.
Hal ini menandakan Anda memaksa laptop bekerja lebih keras. Kondisi tersebut berakibat komponen seperti prosesor (CPU) atau kartu grafis (GPU) bekerja lebih berat dan overheating alias kepanasan.
Makanya kipas laptop akan bekerja lebih kencang bahkan melebihi batasan yang dianjurkan. Komponen yang usianya sudah lama dan kinerjanya semakin pelan juga akan membuat kipas laptop bekerja lebih berat untuk mendukung beban kerja tersebut.
4. Driver tidak diperbarui
Driver atau paket bahasa pemrograman yang mengatur komponen bekerja juga memiliki peran penting. Saat sebuah hardware tidak menerima pembaruan driver, kinerjanya bisa tidak optimal bahkan tidak maksimal.
Driver terbaru biasanya memberikan dukungan peningkatan kinerja atau membuat kinerja komponen ini lebih ringan. Hal tersebut menyesuaikan dengan perkembangan aplikasi atau software yang digunakan.
Apabila Anda tidak melakukan update driver maka hal ini juga bisa berakibat ke kinerja komponen yang justru lebih berat atau mengalami bottleneck.
Hal tersebut bisa membuat kinerja dengan kipas pendingin laptop tidak sinkron di saat komponen lain sudah menggunakan.
Dilansir dari: medcom.id