Popularitas lagu \”At My Worst\” yang dinyanyikan Pink Sweat$ membuat layanan streaming musik Resso tertarik mengajaknya bekerjasama. Penyanyi 29 tahun itu menjadi duta peluncuran kampanye terbaru Resso yang bertajuk \”Buka Resso, Buka Hits Berikutnya\”.
\’Buka Resso, Buka Hits Berikutnya\’ merupakan bagian dari upaya Resso untuk menyoroti artis pendatang baru dan memperkenalkan lagu-lagu pop baru yang berpotensi menjadi hits. Pink Sweat$ dan lagunya \”At My Worst\” dianggap mewakili kampanye ini untuk menginspirasi para pengguna dalam menemukan lagu favorit mereka.
Lagu \”At My Worst\” sangat populer di media sosial, khususnya di TikTok. Lagu ini mengisi lebih dari dua juta konten dan diputar hingga 3 miliar kali. Di Youtube, lagi sudah meraih 107 juta viewers. Bahkan, personel BTS yaitu Jungkook pernah menyanyikan lagu ini.
\”Antusiasmenya terhadap lagu ini besar banget. Makanya kami bangga banget bisa bekerjasama dengan Pink Sweat$. Pink Sweat$ ini memang berpotensi besar di dunia musik. Dia sebelumnya adalah songwriter lalu produser. Dia memang ingin bikin emotional connection sama pendengarnya,\” kata Diza Anindita, Head of Marketing Resso Indonesia.
\”Warner Music menghargai komitmen Resso untuk menghadirkan akses ke lagu dan artis internasional bagi para penggemar musik. Pink Sweat$ bangga dapat tampil dalam kampanye ini, di mana dia benar-benar dapat terhubung dengan para penggemarnya di Indonesia,\” kata Managing Director Warner Music Indonesia Triari Senawirawan.
Selain penyanyi, Pink Sweat$ juga kerap menciptakan lagu untuk musisi lain. Yang terbaru, dia menulis lagu untuk Justin Bieber dan Tori Kelly. Penyanyi bernama asli David Bowden ini pun menceritakan momen ketika dia membuat lagu \”At My Worst\”
\”\’At My Worst\’ adalah lagu saat saya jatuh cinta dan menginginkan seseorang untuk selalu ada di titik tertinggi dan terendah hidu saya. Dan asal tahu saja, tunangan saya yang cantik itu yang menginspirasi lagu tersebut,\” ungkap Pink Sweat$.
Lewat kerjasamanya dengan Resso, Pink Sweat$ berharap bisa menjangkau lebih luas lagi pendengar di Indonesia.
\”Dengan adanya DSP (Digital Streaming Platform) sudah tidak ada lagi batasan. Mereka sangat membantu sangat terbantu meningkatkan popularitas artis internasional ke Indonesia. Banyak artis baru yang kita tidak tahu tapi tiba-tiba terkenal, tahu-tahu ada di top chart,\” kata Triari.
Dilansir dari: medcom.id