Setelah merilis sebuah single berjudul “Thousand Gods” via Twilo Records pada awal 2022, produser musik muda Faris Danyza kembali memperkenalkan warna dan guratan musiknya lewat EP perdananya, In A Day, yang dirilis via label rekaman Farco Music.
Ketiga lagu dalam EP ini merupakan satu kesatuan rangkaian kisah yang menceritakan perjalanan hari seseorang dari bangun pagi hingga menyambut malam. Trek “Sunshine” mengawali EP dengan ringan dan penuh harapan.
Trek “Mind’s Eye” menarasikan situasi pada sore hari di mana kita mulai merasa bosan, kosong, penat, seakan-akan tenggelam oleh realitas dan sibuknya keseharian, dan dikendalikan oleh pikiran kita sendiri. Untuk menutup karya tiga trek ini, lagu “Nightride” mengajak kita melepas beban pikiran dengan mengemudi menerobos angin malam ibukota, menjalankan fantasi kisah kasih yang rasanya dekat dengan keseharian para pendengar.
Kapasitas produksi dan kecakapan musikal Faris tampak dalam In A Day yang dikerjakannya bersama dengan solois Kay Oscar, vokalis KAY, dan rapper sekaligus produser musik hip-hop Rayrocc yang pernah bekerja sama dengannya di single “Thousand Gods”. Memberikan warna musik yang relevan dan mudah dinikmati, Faris adalah nama baru yang patut menjadi perhatian di industri musik Indonesia hingga masa depan.
Tentang In A Day, Faris berpesan pada pendengar untuk berusaha mendengarkan dan memahami lirik ketiga lagunya, yang ditulis secara kolaboratif bersama rapper Kay Oscar producer Rayrocc dan penyayi serta penulis lagu KAY..
Faris Danyza adalah produser musik muda dalam perjalanannya merintis karir. Terinspirasi oleh sejumlah produser dan musisi papan atas dunia yang juga menjadi panutannya dalam memproduksi karya musik, antara lain Pharell Williams, Phineas, dan 9th Wonder. Faris merilis EP In A Day untuk “giving the good vibes, and good songs to listen to”. Baginya, menciptakan lagu-lagu yang tak rumit, menyenangkan, dan bisa didengarkan oleh semua orang adalah tujuannya dalam bermusik.
Dilansir dari: medcom.id