Duo pop-indie asal Irlandia, 49th & Main, telah mengumumkan bergabungnya mereka dengan Counter Records yang dinaungi oleh Ninja Records, salah satu label musik independen terdepan di dunia.
Bersamaan dengan pengumuman itu, duo yang terdiri dari Ben O’Sullivan dan Paddy King tersebut turut merilis single terbaru mereka “Streetlights”. Keduanya — yang masih berumur 23 tahun — mulai merilis musik sejak 2020. Sebelumnya, 49th & Main merilis musik secara independen lewat EP Neon Palm Trees dan single \”Catching Eyes\” yang telah mendapatkan lebih dari 20 juta stream secara global hanya dalam dua tahun.
Single pertama mereka yang dirilis lewat Counter Records, “Streetlights”, adalah sebuah lagu uptempo yang membahas tentang masa muda yang terbuang. Nate Burgess yang telah berkolaborasi dengan Denzel Curry, A$AP Rocky, dan Brandy dipercaya di bagian mixing lagu ini. Menampilkan permainan gitar yang khas serta beat yang catchy, dipadukan dengan vokal Paddy yang lembut, “Streetlights” membawa rasa nyaman dan bahagia kepada semua pendengarnya.
“‘Streetlights’ adalah lagu tentang perjalanan mencari kedamaian yang tidak akan pernah berakhir,” ujar 49th & Main. “Kita semua mempunyai cara kita masing-masing termasuk menyendiri di bawah sinar rembulan seperti di lagu ini. Semua orang berhak merasa bahagia. Di masa-masa tergelap kita, semoga lagu ini bisa menuntunmu dan membawa sedikit kebahagiaan.”
“Lagu ini lahir dari perbincangan-perbincangan dengan suara di dalam kepala kita. Pembicaraan-pembicaraan yang orang lain tidak akan dengar dan jika mereka mendengarnya, mereka tidak akan pernah paham. Di ‘Streetlights’ ada persamaan antara sebuah pikiran yang kalut dan sebuah kota yang penuh perselisihan dan resolusi hanya dapat ditemukan saat kita menjalin kembali hubungan dengan diri kita,” tukas 49th & Main.
Berasal dari kota Kilkenny di Irlandia, 49th & Main adalah sebuah duo pop-indie yang terdiri dari produser Ben O’Sullivan dan vokalis/multi-instrumentalist Paddy King. Bertemu di sekolah, tak lama bagi mereka untuk akhirnya bermusik bersama. Semangat DIY (do it yourself) mewarnai perjalanan mereka — seperti saat mereka mempelajari cara mengedit video dan mempelajari teknik music production lewat YouTube sambil tetap mengamen. Mereka kemudian pindah ke Vancouver di musim panas 2019 sambil membawa sejumlah alat-alat rekaman untuk bereksperimen dengan sound mereka.
Di saat yang sama, Ben didiagnosa mengidap aplastic anaemia — sebuah penyakit darah langka yang membuatnya mudah letih dan menghadapi gangguan imun. Ia mengakui bahwa kondisinya mempengaruhi proses merilis musik mereka sebagai musisi pendatang baru. “Aku tidak tahu apa yang terjadi saat itu,” ujar Ben. “Jika aku tidak sakit, kami mungkin akan menunggu, dan tidak merilis lagu-lagu kami, namun kami tidak akan tahu kami akan berada di mana sekarang.”
Sebelum dunia masuk ke fase lockdown, 49th & Main memperkenalkan diri mereka lewat lagu bernuansa trap, “Party Alone”. Sebulan kemudian, mereka merilis proyek perdana mereka ‘Neon Palm Trees’ yang dengan prima menampilkan kemampuan mereka membawakan berbagai genre secara effortless seraya mereka mememadukan berbagai influence musik mereka. Pada April 2020, 49th & Main merilis \”Catching Eyes\” — sebuah single pop-elektro yang telah mengumpulkan lebih dari 10 juta stream di Spotify dan membawa nama mereka ke banyak perbincangan di skena musik dunia.
Sejak itu, 49th & Main telah berkolaborasi dengan Sarah Carton, Khakikid, Landis dan Chameleon serta telah membuat remix untuk Landis, Chany dan Tom Ferry. Tiket konser perdana mereka yang ludes terjual kurang dari 24 jam menjadi bukti dari daya tarik mereka yang luar biasa sebagai musisi.
Dilansir dari: medcom.id