Serat adalah bagian penting dalam asupan makanan sehari-hari. Menurut Mayo Clinic, serat dapat melancarkan pencernaan dan mengurangi risiko kenaikan berat badan, penyakit jantung, dan diabetes.
Wanita membutuhkan sekitar 21 – 25 gram serat sehari, sementara pria membutuhkan 30 – 38 gram. Mengingat serat memiliki banyak manfaat, dilansir dari Eating Well berikut ini adalah manfaatnya:
1. Menurunkan berat badan
Makanan kaya serat tidak hanya membuat lebih cepat kenyang, tetapi juga mencegah tubuh menyerap sebagian kalori dari makanan yang dikonsumsi. Serat mengikat molekul lemak dan gula.
\”Saat keduanya berjalan melalui saluran pencernaanmu, mengurangi jumlah kalori yang sebenarnya kamu dapatkan,\” jelas Tanya Zuckerbrot, R.D.
2. Menjaga berat badan
Orang yang mendapat lebih banyak serat cenderung lebih ramping secara keseluruhan, sementara mereka yang mengalami obesitas mengonsumsi 1 gram serat lebih rendah daripada peserta dengan berat badan normal. Pernyataan itu menurut sebuah penelitian di Medical University of South Carolina.
3. Mengurangi risiko diabetes tipe 2
Untuk setiap 7 gram serat yang dimakan setiap hari, risiko penyakit jantung akan turun sebesar 9 persen menurut ulasan dari 22 penelitian yang dipublikasikan di BMJ. Hal itu terjadi karena kemampuan serat untuk menyerap kelebihan kolesterol dalam tubuh dan mengangkutnya keluar sebelum menyebabkan penyumbatan pada arteri.
4. Mengurangi risiko kanker tertentu
Setiap 10 gram serat yang dikonsumsi, dikaitkan dengan 10 persen penurunan risiko kanker kolorektal. Dan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Oncology mengatakan serat juga menurunkan 5 persen risiko kanker payudara.
Selain efek anti kanker dari serat, makanan yang mengandung serat seperti sayuran dan buah-buahan juga kaya akan antioksidan dan fitokimia, yang juga dapat mengurangi risiko mengalami kanker.
5. Memperpanjang usia
Para peneliti di Harvard School of Public Health baru-baru ini menemukan bahwa orang yang sering makan sereal kaya serat dan biji-bijian memiliki penurunan risiko kematian masing-masing 19 dan 17 persen, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit serat.
Dilansir dari: medcom.id