Obesitas, menurut WHO merupakan penumpukan lemak yang berlebih akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama.
Dengan tingginya frekuensi kegiatan online selama pandemi ini, membuat anak muda memiliki kebiasaan ngemil atau mengonsumsi jenis makanan tinggi gula, garam, lemak sambil belajar atau bekerja.
\”Diikuti dengan kurangnya aktivitas fisik selama mereka di rumah, yang dapat menyebabkan lemak semakin menumpuk dan berisiko obesitas,\” ujar dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM, Dokter Spesialis Gizi Klinis.
Sementara itu menurut Anisyah, S.Si., Apt., MP., Direktur Standardisasi Pangan Olahan Badan POM RI, ada beberapa takaran ideal bagi kamu yang ingin mengonsumsi gula, garam, dan lemak.
“Idealnya, dalam sehari masyarakat dapat mengonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram (setara 4 sendok makan),\” ujar Anisyah.
\”Sementara kamu mengonsumsi garam tidak lebih dari 5 gram (setara 1 sendok teh), dan lemak tidak lebih dari 67 gram (setara 5 sendok makan),\” sambungnya.
Jika sudah mengetahui takaran idealnya, penting untuk kamu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Terutama saat membeli makanan kemasan.
\”Dengan selalu cermat membaca label kemasan dan menjadikannya sebagai kebiasaan, maka masyarakat akan lebih cerdas untuk memilah zat gizi apa yang harus dipenuhi dan yang harus dibatasi agar terhindar dari berbagai penyakit, salah satunya obesitas,\” pungkas Anisyah.
Dilansir dari: medcom.id