Musisi Ardhito Pramono ditangkap karena dugaan kasus penyalahgunaan narkotika. Polisi menemukan barang bukti ganja saat penangkapan Ardhito di kediamannya di Jakarta Timur.
\”(Barang bukti) narkoba jenis ganja,\” kata Kasatres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Danang Setiyo, kepada wartawan, Rabu, 12 Januari 2022.
Bukan hanya Ardhito, beberapa artis seperti Anji, Jeff Smith, Naufal Samudra, Tio Pakusadewo, Dwi Sasono, hingga Anton J-Rocks juga pernah terlihat narkoba jenis ganja. Lantas apa efek ganja pada kesehatan tubuh sehingga banyak artis yang memakainya? Berikut selengkapnya seperti dilansir dari berbagai sumber.
Efek ganja bagi kesehatan
Ganja merupakan salah satu jenis narkoba yang dikenal memiliki manfaat pengobatan, asal digunakan secukupnya. Tanaman ini bahkan dilegalkan untuk tujuan medis di Thailand.
Namun sayangnya, Indonesia masih belum melegalkan penggunaan ganja secara hukum, baik untuk alasan medis maupun lainnya. Hal ini karena tanaman ganja dapat memberikan dampak negatif pada berbagai organ tubuh dan kesehatan pengguna secara umum.
Berikut efek negatif ganja bagi kesehatan tubuh:
1. Otak
Menggunakan ganja terlalu banyak dan terlalu lama akan menganggu kemampuan seseorang dalam berpikir. Pengguna juga bisa mengalami kehilangan memori hingga terhambatnya fungsi otak. Efek ini dapat bersifat permanen.
2. Paru-paru
Efek samping dari penggunaan ganja juga bisa menyerang paru-paru. Kandungan tar yang ada pada ganja disebut tiga kali lebih tinggi dibandingkan tar pada tembakau. Tak hanya itu, asap dari ganja juga memiliki kandungan beracun serta memicu peradangan dan sel kanker.
3. Sistem peredarahan darah
Beberapa saat setelah mengisap ganja, detak jantung akan meningkat hingga 20-50 denyut per menit. Efek ganja yang satu ini dapat berlangsung hingga tiga jam.
Detak jantung yang lebih cepat ini bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung, terutama bagi penderita penyakit jantung. Ganja juga dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dalam jangka pendek yang berisiko membuat mata menjadi merah karena pembuluh darah melebar.
4. Sistem imun
Ganja juga bisa membuat sistem kekebalan tubuh melemah. Penelitian juga menunjukkan adanya kaitan penggunaan ganja dengan meningkatnya risiko terkena penyakit yang melemahkan kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS.
5. Sistem pencernaan
Mengisap ganja dapat menimbulkan efek menyengat, terbakar, atau rasa perih di mulut dan tenggorokan. Jika ganja dikonsumsi dengan cara ditelan, maka dapat menyebabkan mual dan muntah.
6. Gangguan mental
Penggunaan ganja dalam jangka waktu panjang juga bisa memengaruhi kesehatan mental. Hal ini karena efek ganja yang menyebabkan seseorang mengalami halusinasi, delusi, rasa cemas, dan serangan panik.
Penggunaan ganja juga bisa memperburuk atau meningkatkan risiko gejala psikotik pada pengidap skizofrenia. Ganja juga menyebabkan seseorang sulit tidur, mengalami perubahan suasana hati dan berkurangnya nafsu makan.
7. Kehamilan dan menyusui
Mengisap ganja selama kehamilan juga memengaruhi perkembangan otak janin. Tak hanya itu, ganja juga memperlambat pertumbuhan janin hingga menyebabkan kecacatan dan gangguan pada janin.
Janin juga dapat berisiko lahir prematur dan mengalami penyakit leukimia. Efek ganja tak hanya berbahaya bagi tumbuh kembang bayi, tetapi juga ibu hamil. Ibu hamil yang menggunakan ganja berisiko tinggi mengalami anemia, kebingungan, dan mudah lupa selama masa kehamilan.
Ganja juga membuat zan kimia yang terserap ke dalam ASI selama lebih dari enam minggu, bahkan setelah penggunaan ganja dihentikan. Hal ini juga menghambat pertumbuhan bayi.
Diolansir dari: medcom.id