Pada 12 Juli, SM Entertainment mengumumkan peluncuran ‘STUDIO KWANGYA,’ sebuah perusahaan yang berspesialisasi dalam teknologi produksi konten metaverse.
Bidang usaha STUDIO KWANGYA adalah Post Production, VFX Production, Virtual Human, Virtual Reality Production (VR Production), Music Video Studio (M/V Studio), dan Virtual Studio. Mereka bertujuan untuk dengan cepat membangun setiap area bisnis dengan mendirikan usaha patungan (Joint Venture) dengan perusahaan-perusahaan top Korea dan luar negeri di bidang terkait dan merekrut bakat terbaik.
Kata ‘KWANGYA’ dalam ‘STUDIO KWANGYA’ adalah istilah yang muncul dalam pandangan dunia SMCU (SM Culture Universe), yang ditekankan oleh SM sebagai nilai inti dan visi hiburan masa depan. Ini berarti domain tidak teratur, amorf, dan tak terbatas di mana tidak ada yang didefinisikan, dan itu berarti dunia konten di mana hal-hal tak terbatas melampaui ruang.
Co-CEO SM Lee Sung Soo dan Tak Young Joon menyatakan, “SMCU adalah sebuah konsep yang melintasi dunia virtual dan nyata dan mencakup cerita dan pandangan dunia yang unik dari setiap artis. Dan alam semesta berisi identitas setiap artis dan tempat yang melampaui mereka. Ini juga mewakili dunia baru di mana mereka hidup berdampingan tanpa batas. Studio Kwangya didirikan untuk secara profesional membuat konten metaverse yang berbeda berdasarkan Teknologi Budaya.”
STUDIO KWANGYA baru-baru ini mendirikan usaha patungan ‘Studio A’ dengan perusahaan platform konser VR ‘Amaze VR’, dan berencana untuk melakukan bisnis produksi realitas virtual melalui ‘Studio A.’ ‘Studio A’ berbasis pada alat produksi konser VR dengan Kamera 3D VR buatan sendiri, perangkat lunak pengolah gambar, teknologi efek khusus visual VR (VFX) berbasis Unreal Engine, dan teknologi AI. K-Pop memulai produksi konser VR yang imersif untuk artis global.
Dilansir dari Inikpop.com