Jagat maya gempar ketika sekelompok peneliti mengungkap temuan relief di Gedung Sarinah yang diduga peninggalan dari era Presiden Soekarno.
Selama menjabat sebagai presiden pertama Indonesia, Soekarno memang terus berupaya membangun identitas bangsa, tak hanya melalui ideologi, tapi juga seni.
Di Jakarta saja, setidaknya ada empat patung gagasan Sukarno yang akhirnya menjadi simbol ibu kota, yaitu Monumen Selamat Datang, Monumen Pembebasan Irian Barat, Monumen Patung Pahlawan atau Tugu Tani, dan Monumen Patung Dirgantara.
Dalam prosesnya, Soekarno tak hanya memberikan patung-patung perdana bagi Indonesia, tapi juga seniman-seniman andal yang dianggap sebagai pionir di bidangnya masing-masing.
Soekarno memang tak asal pilih lokasi saat membangun patung. Ia paham betul visi Jakarta di matanya dan pengaruh kehadiran patung di tiap titik pilihannya.
Begitu berpengaruh, kehadiran patung-patung itu kerap memicu kontroversi, seperti Patung Pahlawan atau Tugu Tani yang disebut-sebut berkaitan dengan PKI.
Patung itu memang merupakan hadiah dari pemerintah Rusia dan dibuat langsung oleh pematung Soviet. Namun menurut sebagian pihak, ada kejanggalan di patung tersebut yang dikaitkan dengan sosialisme.
Tugu Tani. (AFP Photo/Goh Chai Hin) |
Soekarno memang sangat terinspirasi dengan seni Soviet sehingga tiap patung yang ia gagas selalu mengikuti aliran realis.
Namun, sejumlah pakar menegaskan bahwa sosok petani di patung itu merepresentasikan nilai-nilai kerakyatan yang memiliki arti penting dalam membangun karakter bangsa.
Dilansir dari: cnnindonesia.com