Penyanyi Amerika, Olivia Rodrigo, secara resmi mengumumkan perilisan single terbarunya yang berjudul “Vampire”. Lagu ini menandai kembalinya Rodrigo ke dunia musik setelah album terakhirnya, “Sour”, yang dirilis pada tahun 2021.
Melalui unggahan di Instagram, Rodrigo membagikan foto hitam-putih dirinya dengan dua plester ungu di lehernya, yang menampilkan tanggal peluncuran pada 30 Juni.
Menurut keterangan pers, lagu “Vampire” terinspirasi oleh suara seorang seniman yang memiliki kendali penuh atas karya-karyanya, mencerminkan kedewasaan dan keberanian dalam berkreasi. Dengan “Vampire”, Rodrigo siap memulai babak baru yang menarik dalam kariernya.
Baca juga : Lagi, Member BTS “Jungkook” Akan Rilis Album Baru Bulan Depan
Akun resmi Instagram film sekuel “Twilight” memberikan komentar di unggahan tersebut, mengungkapkan kegembiraan mereka atas tanggal peluncuran lagu “Vampire”.
“Sudah menunggu akan hari ini! Mimpi yang benar-benar menjadi kenyataan,” tulis akun resmi Twillight.
Baca juga : Coldplay Konser di Singapura 4 Hari, Sandiaga Uno Berusaha Tambah Hari konser di Indonesia
Banyak label rekaman dan selebriti lainnya juga menyampaikan kegembiraan mereka untuk Rodrigo, termasuk rekan penyanyinya seperti Kid Laroii, Conan Grey, dan Camila Cabello, serta akun resmi lainnya.
Sejak awal bulan Juni 2023, beranda situs web Rodrigo telah diubah menjadi penghitung mundur hingga tanggal 30 Juni. Dalam unggahan sebelumnya di Instagram, Rodrigo meyakinkan penggemarnya bahwa ada hal-hal baru yang akan datang dalam waktu dekat.
Ia juga menegaskan bahwa, seperti halnya dengan album “Sour”, ia terus menulis musik di kamarnya. Baru-baru ini, Rodrigo juga membagikan cuplikan di Instagram Stories yang menampilkan dirinya dan Nigro, rekannya dalam kolaborasi, sedang bekerja pada lagu berbasis piano.
Sejak merilis album debutnya “Sour” pada tahun 2021, Rodrigo dengan cepat meraih popularitas. Ia dinobatkan dalam daftar Forbes 30 under 30 dan diangkat sebagai Woman of the Year oleh Billboard pada usia 19 tahun, membuktikan kemampuannya yang luar biasa.
Tuduhan Plagiarisme
Tuduhan tentang plagiarisme pertama kali muncul saat Rodrigo berusia 12 tahun dan mulai terkenal melalui penampilannya dalam acara Disney Channel. Meskipun demikian, hasratnya untuk menulis lagu tetap menggelora dan beberapa karyanya telah ditampilkan dalam pertunjukan yang ia ikuti.
Pada bulan Januari 2021, ia merilis single debutnya yang berjudul “Drivers License”, yang kemudian tampil di acara Grammy. Sejak saat itu, kesuksesan terus mengalir baginya. Dua single lainnya, “Deja Vu” dan “Good 4 U”, menjadi hits sebelum perilisan albumnya yang memenangkan Grammy, “Sour”. Lagu-lagu Rodrigo telah mengguncang industri musik dengan kehadiran penyanyi berusia 19 tahun ini.
Namun, perjalanan Rodrigo tidaklah mudah. Karier musiknya telah dikelilingi oleh kontroversi sejak awal. Tiga dari 11 lagu di album “Sour” dihadapkan pada tuduhan plagiarisme. Hal ini memaksa Rodrigo untuk memberikan pengakuan kepada Taylor Swift dan Jack Antonoff dua kali, pertama untuk lagu “1 Step Forward, 3 Steps Back” karena kemiripannya dengan “New Year’s Day” milik Taylor Swift, dan juga untuk lagu “Deja Vu” yang dikatakan mirip dengan “Cruel Summer” milik Taylor.
Single hit Rodrigo, “Good 4 U”, juga dituduh mengambil sampel dari “Misery Business” oleh Paramore, sehingga Rodrigo memberikan pengakuan penulisan lagu kepada Hayley Williams dan Joshua Farro dari Paramore. Hal ini merupakan pukulan berat bagi Rodrigo, yang sebelumnya telah mengubah dan menulis lagu-lagunya sendiri.
Tuduhan plagiarisme bukan satu-satunya reaksi yang dihadapi Rodrigo. Album “Sour” didedikasikan untuk pengalaman Rodrigo dalam menghadapi patah hati dan menjalani hubungan sebagai seorang gadis remaja.
Meskipun hal ini membantunya mendapatkan banyak penggemar yang dapat mengaitkan diri dengan pengalaman tersebut, ia juga menghadapi banyak kritik karena dianggap lagunya terlalu anak-anak.
Hal ini semakin diperkuat oleh keheningan Rodrigo ketika rekan penyanyinya, Joshua Bassett dan Sabrina Carpenter, menjadi sasaran ancaman pembunuhan dan kebencian dari para penggemar Rodrigo.
Bassett dan Rodrigo pernah menjalin hubungan dan Rodrigo menulis beberapa lagu di albumnya tentang hubungan tersebut. Meskipun karirnya terus diserang dengan tuduhan plagiarisme, kritikan tentang ketidakmatangan, dan yang lebih serius lagi, kebisuannya dalam menghadapi kebencian yang ekstrem yang diarahkan kepada Bassett dan Carpenter, Rodrigo terus memecahkan rekor dan memenangkan penghargaan dengan melakukan apa yang dia cintai.
Sebagai seorang penyanyi muda keturunan Filipina-Amerika, Rodrigo telah membangun namanya sebagai bintang yang akan datang, bahkan mungkin menjadi salah satu ikon generasi ini.