Bintang pop Taiwan Jay Chou disebut telah menjual 10 ribu avatar digital, Phanta Bears, yang merupakan proyek Non-Fungible Token alias NFT. Berdasarkan Ezek, koleksi Phanta Bears habis terjual kurang dari 40 menit saat tahun baru 2022.
Ezek merupakan platform hiburan terdesentralisasi yang dibuat Starvision, tuan rumah penjualan NFT tersebut. Sementara itu, Phanta Bears merupakan spin-off dari merek fesyen Jay Chou, PHANTACi.
Seperti diberitakan South China Morning Post pada Senin (3/1), harga Phanta Bears di pasar NFT peer-to-peer Opensea melonjak hampir 0,4 ETH atau sekitar Rp21,5 juta (1 ETH=Rp53,9 juta).
Harga itu mengalami lonjakan lumayan dibandingkan harga penerbitannya sekitar 0,26 ETH atau sekitar Rp14 juta.
Setiap beruang avatar digital Phanta Bears digambarkan dengan unik, menggunakan warna berbeda, pakaian dan aksesoris yang dirancang merek fesyen Jay Chou.
Tak hanya itu, beruang tersebut juga berfungsi ganda sebagai kartu keanggotaan, memberikan pemilik akses ke manfaat khusus anggota di Ezek, yang saat ini sedang bersiap untuk menggelar konser virtual.
Ezek mengatakan pemilik NFT Phanta Bear juga akan menerima akses prioritas ke metaverse hiburannya. Namun, Ezek tak menjelaskan lebih lanjut mengenai hal itu.
NFT merupakan aset yang digunakan untuk membeli dan menjual karya seni digital, seperti GIF, tweet, kartu perdagangan virtual, gambar objek fisik, skin video game, real estate virtual, dan banyak lagi.
NFT menawarkan imbalan besar bagi seniman, musisi, influencer, dan kreator-kreator lain dari investor yang bersedia membayar gambar digital versi NFT mereka.
NFT adalah bagian dari konten digital yang terhubung ke blockchain, basis data digital yang menopang cryptocurrency seperti bitcoin dan ethereum.
NFT memiliki sifat yang unik dan tidak dapat saling dipertukarkan, yang berarti tidak ada dua NFT yang sama.
Dilansir dari: cnnindonesia.com