Kanye West baru-baru ini dikabarkan mengalami kerugian sebesar USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 23,3 triliun hanya dalam hitungan minggu. Selain merugi triliunan, Kanye West tak lagi berada dalam daftar miliarder.
Dilansir dari Forbes, Kanye West kehilangan kontrak kemitraan senilai Rp 23 triliun. Kontrak tersebut merupakan nilai kerjasama antara Adidas dengan rapper Amerika itu. Kerjasama keduanya terpaksa berakhir karena pernyataan anti-semit Kanye West yang dilontarkan dalam beberapa waktu lalu.
Kanye West di awal kariernya sendiri diperkirakan telah memiliki kekayaan bersih sebesar USD 2 miliar atau sekitar Rp 31 triliun. Kemudian dengan perilisan Donda dan peluncuran busananya, diperkirakan kekayaan Kanye West telah melebihi Rp 31 triliun. Tak hanya itu, kekayaan yang berjumlah triliunan itu juga berasal dari hasil kerjasama dengan beberapa brand ternama.
Pada September lalu, Kanye West dan merek pakaian asal San Fransisco, GAP, telah sepakat untuk mengakhiri kerjasama Yeezy Gap. Pemutusan tersebut terjadi sebelum Kanye West berbicara mengenai anti semit.
Kemudian pada tanggal 25 Oktober, GAP merilis sebuah pernyataan yang menunjukkan bahwa mereka mencoba untuk mempercepat pengakhiran kerjasama mereka dengan Kanye West.
“Kami mengambil langkah segera untuk menghapus produk Yeezy Gap dari toko kami dan kami telah menutup YeezyGap.com,” tulis perusahaan tersebut.
\”Antisemitisme, rasisme, dan kebencian dalam bentuk apa pun tidak dapat dimaafkan dan tidak ditoleransi sesuai dengan nilai-nilai kita. Atas nama pelanggan, karyawan, dan pemegang saham kami, kami bermitra dengan organisasi yang memerangi kebencian dan diskriminasi.\”
Lalu masih di bulan yang sama, Kanye West sempat mengenakan pakaian White Lives Matter dan menyebarkan rumor palsu bahwa George Floyd, yang dibunuh oleh seorang petugas polisi, sebenarnya meninggal karena overdosis fentanyl. Atas perkataannya itu, keluarga Floyd pun menuntut USD 250 juta atau setara Rp 3,8 triliun.
Dilansir dari: medcom.id