All Hallow\’s Even atau yang kini dikenal sebagai Halloween menjadi salah satu perayaan \”kematian\” yang dikenal luas di dunia. Perayaan yang konon bermula dari Festival Samhain orang Kelt itu diperingati dengan berdandan seperti \”arwah\” dengan segala pernak-pernik mistisnya.
Mungkin, bakal seperti itu pula gambaran Festival Santet yang belum lama ini direncanakan oleh para dukun dari Banyuwangi, Jawa Timur. Yap, Festival Santet! Santet adalah praktik ilmu hitam yang umumnya dilakukan seorang dukun atas permintaan seseorang untuk mencelakai orang lain.
Pada Rabu (3/2/2021), para dukun di Banyuwangi membentuk semacam komunitas bernama Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu). Nah, salah satu program kerja mereka adalah menggelar Festival Santet dan mengenalkan destinasi mistis sebagai salah satu daya tarik wisata di Banyuwangi.
Dideklarasikan di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, sebagai langkah awal Perdunu Indonesia bakal menggelar doa bersama. Hal ini seperti diungkapkan Ketua Umum Perdudu Gus Abdul Fatah Hasan.
“Ada doa bersama dan kegiatan pengobatan gratis,” ungkapnya, sekaligus mengatakan bahwa acara doa bersama rencana akan diadakan akhir Februari 2021 mendatang.
Doa bersama itu dilakukan agar mayarakat Banyuwangi nggak terkena pelbagai bahaya, termasuk di antaranya bahaya bencana dari erupsi Gunung Raung.
Festival Santet pada Bulan Suro
Perdunu berencana menggelar Festival santet pada Suro dalam penanggalan Jawa atau Muharram dalam kalender Islam. Eits, jangan membayangkan festival ini seperti coven atau perkumpulan para penyihir yang baca mantra bareng laiknya gambaran William Shakespeare dalam Macbeth ya!
Festival Santet lebih bertujuan untuk mengenalkan ilmu-ilmu spiritual yang memang masih eksis di Banyuwangi. Contohnya, kamu bisa melihat ciri-ciri orang yang jadi sasaran santet. Mereka juga mungkin akan memperkenalkan barang-barang yang biasa dipakai dalam praktik santet.
Sementara, untuk destinasi mistis, ada tiga lokasi yang diajukan Perdunu, yakni Alaspurwo, Rowo Bayu, serta Antaboga.
Pendeklarasian Perdunu dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dunia perdukunan. Menurut Gus Abdul Fatah Hasan, banyak dukun atau paranormal sejatinya bisa memberikan solusi nyata bagi masyarakat.
Selain itu, dia juga menambahkan bahwa Perdunu dibentuk agar masyarakat nggak lagi tertipu dengan dukun palsu.
“Nah, ini penting. Jangan sampai masyarakat tertipu dengan dukun abal-abal. Sudah banyak orang yang ditipu dukun dengan modus berbagai cara,” jelas Sekretaris Umum Perdunu Ali nur Fatoni.
Dilansir dari: inibaru.id