Pameran seni kontemporer Documenta Fifteen yang dilaksanakan di Kassel, Jerman mengumumkan akan mencopot seni mural karya kelompok seniman asal Indonesia, Taring Padi.
Melansir DW, karya berjudul People\’s Justice atau Keadilan Rakyat dicopot oleh pihak pameran karena dituding mengandung unsur anti-semit dengan menggambarkan karakter menyerupai tentara berkepala babi menggunakan syal dengan gambar Star of David serta helm bertuliskan Mossad, yang merupakan nama dari badan intelijen nasional Israel.
Mural tersebut dicopot setelah mendapat kecaman dari berbagai pihak. Menteri Kesenian dan Media Jerman, Claudia Roth dan Direktur Documenta Fifteen, Sabine Schormann merilis pernyataan terkait kontroversi karya seni Taring Padi itu.
\”Ini adalah langkah pertama, akan ada banyak lagi. Patut dipertanyakan bagaimana mungkin mural ini dengan elemen figuratif anti-semit dapat dipasang?\” kata Claudia Roth.
\”Penggambaran anti-semit tidak boleh dibiarkan mendapat tempat di Jerman, bahkan dalam pertunjukan seni dengan lingkup global,\” ujar Sabine Schormann.
Asosiasi Komunitas Yahudi di Negara Bagian Loxer Saxony Jerman menuntut agar Schormann segera mundur dari jabatannya sebagai Direktur Pameran Documenta FIfteen.
Walikota Kassel, Christian Geselle turut membuat pernyataan di konferensi pers, dirinya menyayangkan keberadaan mural tersebut yang dianggap telah merusak Kota Kassel.
\”Kami merasa malu. Kerusakan besar telah terjadi di Kota Kassel, Negara Bagian Hesse, dan Documenta. Sesuatu telah terjadi yang seharusnya tidak pernah terjadi,\” pungkas Geselle
Dilansir dari: medcom.id