Dua pekan lalu, dua orang perempuan yang mengaku sebagai aktivis dari kelompok Just Stop Oil menjadi pemberitaan utama di dunia. Mereka melakukan aksi vandalisme dengan melemparkan dua kaleng sup tomat ke lukisan \”Sunflowers\” karya Vincent van Gogh di Galeri Nasional London, Inggris.
Aksi mereka pun menjadi perhatian dunia seni internasional. Setelah kejadian tersebut, keduanya langsung ditangkap kepolisian setempat. Namun, mereka telah dibebaskan.
Salah satu perempuan yang mengaku sebagai aktivis iklim tersebut, Phoebe Plummer, menjelaskan alasannya melakukan aksi tersebut dalam pernyataan di TikTok dan Twitter. Videonya telah ditonton jutaan orang.
\”Saya ingin memperjelas satu hal, kami tidak merusak lukisan itu sama sekali,\” tegas Phoebe Plummer, seperti dilansir dari berbagai sumber.
Dalam video tersebut, Phoebe Plummer juga menjelaskan aksinya itu merupakan caranya untuk menyuarakan isu kepada publik.
Ia dan temannya menyuarakan beberapa isu ke publik saat melakukan aksi vandal tersebut. Seperti mengenai lisensi bahan bakar fosil yang diberikan izin Perdana Menteri Inggris Liz Truss, jumlah subsidi yang diterima bahan bakar fosil ketimbang dengan energi terbarukan, dan krisis kelaparan yang melanda Inggris saat ini.
\”Kami melakukan ini agar mendapatkan perhatian media, agar orang-orang membicarakan isu ini sekarang. Kami tahu perlawanan sipil berhasil, sejarah telah menunjukkan kepada kami cara ini berhasil,\” lanjutnya.
Video mereka di TikTok saat melempar sup tomat ke lukisan Van Gogh telah ditonton sebanyak 1,7 juta kali dan di Twitter 7.1 juta kali sejak diposting.
Sebagai catatan, lukisan \”Sunflowers\” karya Vincent van Gogh itu nilainya diperkirakan sekitar Rp1,3 Triliun. Lukisan yang dilempari sup tomat itu merupakan satu dari beberapa versi lukisan \”Sunflowers\” yang dilukis van Gogh pada akhir 1880-an. Kini, lukisan itu sudah dibersihkan dan dikembalikan ke tempatnya sejak Jumat, 14 Oktober 2022.
Dilansir dari: medcom.id