Tindak kejahatan dengan beragam modus penipuan sangat meresahkan pengguna teknologi digital, tak terkecuali lewat aplikasi WhatsApp.
Motif penipuannya bermacam-macam, mulai dari meminta uang, pengambilalihan akun WhatsApp, minta kode OTP, penawaran hadiah, menang kuis, hingga mengaku dari pihak bank.
Untuk terhindar menjadi korban modus kejahatan WhatsApp semacam itu, ketahui hal terlarang yang sebaiknya tidak dilakukan pengguna WhatsApp.
1. Asal klik link
Jika Anda pernah mendapat pesan WhatsApp dari nomor tidak dikenal yang berisi pesan aneh disertai link atau tautan, jangan pernah mencoba mengeklik tautan link tersebut jika tidak ingin akun WhatsApp Anda dibajak orang lain atau data pribadi Anda disalahgunakan.
Hindari juga sembarangan mengetuk link yang dikirim oleh kerabat dan grup jika isi pesan tidak jelas dan mencurigakan. Anda tidak pernah tahu apakah akun WhatsApp tersebut milik teman Anda atau telah diambil alih seseorang.
2. Memberikan kode OTP
Minta kode OTP merupakan salah satu jenis modus penipuan WhatsApp yang sering terjadi. Pelaku kejahatan biasanya mengaku-ngaku salah kirim pesan dengan meminta Anda mengirim kode 6 digit khusus yang masuk di inbox ponsel Anda.
Padahal kode OTP seharusnya tidak boleh diberikan kepada siapa pun. Sebab, kode OTP ini menjadi kunci bagi orang lain untuk peretasan dan masuk ke akun pengguna.
Jika Anda memberikan kode OTP yang diminta, maka ucapkan selamat tinggal pada akun WhatsApp Anda. Bahaya lainnya adalah data pribadi seperti rekening bank, kartu kredit, serta KTP juga bisa diambil alih pelaku yang dapat merugikan Anda.
3. Mengumbar terlalu banyak informasi
Penipuan dapat dilakukan oleh pelaku kejahatan dengan memanfaatkan informasi yang tersedia di dunia maya. Untuk menghindarinya, pengguna perlu membatasi informasi yang ditampilkan maupun diunggah kepada publik, termasuk foto profil dan nama WhatsApp.
Jika tidak benar-benar diperlukan, sebaiknya hindari mencantumkan nama lengkap pada akun WhatsApp. Sedangkan untuk foto, WhatsApp memiliki fitur privasi yang bisa dimanfaatkan. Atur tampilan foto profil hanya pada orang-orang yang berada di daftar kontak saja.
4. Tidak melakukan cek
Modus penipuan WhatsApp saat ini beragam, mulai dari mengatasnamakan bank hingga modus minta tolong. Penipu biasanya mengirim pesan bahwa Anda menang undian bank, meminta sejumlah uang dengan mengaku sebagai teman, dan sebagainya.
Apabila ragu, Anda bisa periksa ulang dengan menghubungi nomor resmi bank atau kontak yang menghubungi Anda untuk mendapat kejelasan.
Namun jika merasa aneh dan tak logis sebaiknya langsung blokir dan laporkan kontak tersebut. Jangan membalasnya dan memberi ruang penipu untuk memperdaya Anda.
5. Membiarkan orang memasukkan Anda ke grup WhatsApp
WhatsApp memungkinkan pengguna mengundang siapa pun untuk masuk ke dalam grup. Untuk melindungi privasi, ada baiknya Anda membatasi orang-orang yang dapat mengundang Anda ke grup.
Berikut cara membatasi pengguna yang mengundang Anda agar tidak semua orang bisa memasukkan Anda ke dalam grup:
Buka aplikasi WhatsApp di ponsel > pilih ikon titik tiga di bagian kanan atas > Settings > Account > Privacy > Groups > Pilih My Contacts atau My contacts except
Cara ini juga bisa digunakan untuk membatasi undangan yang berasal dari pengguna yang tak dikenal atau tidak terdaftar di kontak.
6. Tidak membersihkan riwayat pesan dan kontak
Pengguna WhatsApp perlu rutin membersihkan kolom pesan dan daftar kontak. Hal ini dilakukan agar memudahkan mencari pesan yang dibutuhkan karena tidak bertumpuk dengan pesan lama, sekaligus memberi ruang lebih luas bagi memori penyimpanan.
Selain itu, menghapus daftar kontak secara teratur dapat membantu Anda ketika menghubungi beberapa orang yang telah berganti nomor agar tidak kebingungan saat mencari nomor yang masih aktif.
7. Malas logout WhatsApp Web
Hal yang sebaiknya tidak dilakukan pengguna WhatsApp adalah malas logout WhatsApp web setelah digunakan. Saat mengakses WhatsApp Web dari laptop atau komputer, pastikan untuk selalu log out agar keamanan dalam mengirim pesan tetap terjaga.
WhatsApp Web yang tidak di-log out dapat meningkatkan risiko penyalahgunaan, terutama pada komputer atau laptop yang digunakan banyak orang. Pasalnya, WhatsApp Web tetap dapat terbuka kapan saja oleh siapa saja jika tidak di-log out dari perangkat tersebut.
Dilansir dari: cnnindonesia.com