Salah satu tradisi yang identik dengan bulan Ramadan adalah berbagai jenis hidangan khas untuk berbuka puasa. Mulai dari camilan seperti gorengan, kue, makanan manis, es buah segar hingga makanan inti seperti sate, nasi padang, gulai, dan lain sebagainya.
Dr. Sheena R. Angelia, M.Gizi, SpGK, dokter spesialis gizi klinis di RS Siloam Kebon Jeruk mengakui kadang-kadang memang kita suka lengah menjaga asupan nutrisi berkualitas dan mudah khilaf ketika tersaji banyak makan enak saat berbuka di bulan puasa.
“Saat berpuasa, banyak orang cenderung mengurangi aktivitas fisik karena khawatir membatalkan ibadah puasa. Hal ini menimbulkan risiko sedentary lifestyle yaitu gaya hidup yang minim aktivitas fisik. Jika dikombinasikan dengan pola diet kurang sehat, gaya hidup semacam ini dapat berisiko,\” ujar dr. Sheena.
(Gulai daging kerap menjadi makanan paling favorit dikonsumsi saat Ramadan. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Namun tanpa disadari, kita suka berbuka puasa dengan makanan yang mengandung kolesterol tinggi, seperti daging berlemak, jeroan, junk food, atau makanan tinggi lemak jenuh lainnya, seperti makanan atau minuman bersantan dan gorengan, sebagai reward setelah berpuasa selama belasan jam.
\”Alhasil, kadar kolesterol jahat dalam tubuh pun meningkat. Sejatinya, kolesterol adalah senyawa yang diperlukan tubuh untuk memproduksi hormon, vitamin D, dan komponen lain yang digunakan untuk mencerna makanan. Namun, jika jumlah kolesterol dalam tubuh terlalu banyak atau tidak ada keseimbangan antara LDL dan HDL. Hal ini justru membawa dampak buruk dan menimbulkan berbagai penyakit seperti penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung, dan hipertensi. Di tahap awal, tidak ada gejala khusus saat kadar kolesterol di tubuh kita meningkat,\” jelas dr. Sheena.
(Meski sedang berpuasa sebaiknya kamu tetap harus melakukan aktivitas fisik serta berolahraga selama 15-30 menit. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Sementara, jika kadar kolesterol sudah lebih dari 200 mg/dL, biasanya muncul berbagai gejala tidak nyaman seperti sering sakit kepala, tengkuk hingga bahu terasa pegal dan kaku, nyeri pada persendian, hingga munculnya benjolan pada tendon persendian (Xanthoma), dan gumpalan-gumpalan seperti jerawat di bawah kelopak mata (Xanthelasma).
Dr. Sheena menyebutkan banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kadar kolesterol. Mulai dari mengadopsi pola makan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat kompleks, protein, lemak baik, dan tinggi serat. Kemudian, kurangi konsumsi makanan-makanan dengan kandungan lemak jenuh yang berpotensi meningkatkan kadar kolesterol.
\”Meski sedang berpuasa sebaiknya kamu tetap meningkatkan aktivitas fisik serta berolahraga selama 15-30 menit, sebanyak 3-5 kali seminggu secara rutin. Plus, hindari merokok dan pengelolaan stress juga harus diperhatikan,\” saran dr. Sheena.
Dilansir dari: medcom.id