Air beras telah digunakan untuk perawatan rambut dan kulit di banyak negara Asia selama berabad-abad. Seperti, dayang istana Jepang dari periode Heian (794 hingga 1185) yang rutin memakai air beras untuk membilas rambutnya yang panjang sampai ke lantai. Hal itu ia lakukan agar rambutnya tumbuh sehat dan memiliki elastisitas yang lebih baik. Sementara, di India air beras digunakan sebagai sebagai pengobatan Ayurveda untuk mengobati eksim.
Menurut ahli kulit kosmetik Michele Green, MD, air beras mengandung banyak vitamin dan mineral yang penting untuk pertumbuhan rambut dan sebenarnya dapat membantu rambut menjadi lebih sehat. Ia juga mengatakan nutrisi dalam air beras membantu memperkuat folikel rambut, meningkatkan kepadatan rambut, dan membuatnya terlihat sehat dan berkilau.
\”Air beras mengandung banyak antioksidan dan vitamin yang bermanfaat untuk kesehatan dan pertumbuhan rambut. Beberapa nutrisi dalam air beras yang dapat bermanfaat bagi kesehatan rambut adalah folic acid, niacin, magnesium, dan inositol,\” jelas Green.
(Istimewanya, air beras bisa digunakan untuk semua jenis rambut. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Air beras juga dapat membantu memperbaiki beberapa kerusakan yang disebabkan oleh stres, masalah kesehatan, dan produk kimia (seperti pewarna atau pelemas) yang dapat menyebabkan kulit kepala kamu menjadi kering dan folikel rambut rusak.
\”Ketika kamu memiliki kulit kepala yang bersih dan berfungsi dengan baik, hal tersebut pada gilirannya akan memiliki rambut sehat yang kuat dan tumbuh berkilau. Istimewanya, air beras juga dapat digunakan untuk semua jenis rambut,\” tambah Green.
Untuk mengetahui apakah air beras cocok digunakan untuk rambutmu, kamu bisa melakukan tes kecil dengan menggunakan sedikit air beras terlebih dahulu pada rambut dan melihat bagaimana rasanya. Jika rambut terasa lebih kusut, hindari penggunaan air beras pada rambut.
Penting untuk diingat bahwa penggunaan air beras pada rambut adalah pengobatan rumahan. Seperti kebanyakan pengobatan rumahan, ini mungkin berhasil pada beberapa orang tetapi bisa juga tidak.
Dilansir dari: medcom.id