Diet rendah protein merupakan pola diet yang umumnya hanya diperuntukkan bagi pasien yang menjalani pengobatan penyakit tertentu, salah satunya penderita sakit ginjal.
Jenis diet ini memang berbeda dari diet pada umumnya lantaran harus dilakukan berdasarkan saran dokter.
Di bawah ini terdapat penjelasan lebih rinci mengenai penjelasan diet rendah protein serta manfaatnya bagi kesehatan khususnya untuk penderita penyakit ginjal.
Apa itu Diet Rendah Protein?
Dilansir dari Healthline, diet rendah protein adalah diet khusus untuk penderita disfungsi hati, penyakit gagal ginjal, serta gangguan metabolisme protein.
Orang yang melakukan diet ini harus membatasi jumlah asupan protein harian. Biasanya mereka perlu mengurangi 4-8 persen protein dari total kalori hariannya.
Jumlah tersebut sekitar 20-50 gram protein per hari, menyesuaikan berapa banyak kalori yang dikonsumsi. Meski begitu, diet ini tak bisa dilakukan sembarangan agar terhindar dari risiko kekurangan nutrisi dan masalah kesehatan lanjutan.
Manfaat Diet Rendah Protein
Menjalani diet rendah protein bagi penderita gangguan ginjal bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, sehingga memiliki potensi umur panjang. Berikut manfaat diet rendah protein lainnya:
1. Meringankan kerja ginjal
Ketika penderita gangguan ginjal mengurangi asupan protein harian, dampak baiknya yaitu bisa mengurangi beban kerja pada organ hati dan ginjal yang sudah terlanjur rusak.
Selain itu, kondisi tersebut membantu meningkatkan metabolisme protein dan mencegah penumpukan urea dalam aliran darah.
2. Membuang sisa urea
Makanan tinggi protein rentan menghasilkan limbah atau disebut urea pada ginjal. Oleh karenanya, diet rendah protein ini sangat membantu membuang kelebihan urea tersebut.
Kadar urea terlalu tinggi dalam darah justru menyebabkan gejala kelelahan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, perubahan status mental, diabetes, hingga gagal jantung.
3. Meminimalkan gejala kelainan ginjal
Mengurangi asupan protein sangat diperlukan bagi penderita kelainan genetik yang memengaruhi metabolisme protein, seperti penyakit homocystinuria dan fenilketonuria.
Penyakit tersebut biasanya ikut mengganggu pemecahan asam amino tertentu. Dengan menjalani diet rendah protein, maka kondisi ini efektif membantu meminimalkan gejalanya.
Makanan untuk Diet Rendah Protein
Sejauh ini hanya ada dua kategori makanan untuk orang yang sedang menjalani diet rendah protein.
Makanan yang dianjurkan selama diet rendah protein: apel, pisang, buah berry, buah sitrus, tomat, asparagus, paprika, brokoli, gandum, alpukat, minyak zaitun, minyak kelapa.
Makanan yang dibatasi selama diet rendah protein: daging ayam, sapi, ikan dan seafood, kacang-kacangan seperti buncis, polong, almond, walnut, pistachio, susu sapi, keju, yoghurt, tahu, tempe, biji chia, dan rami.
Efek Samping Diet Rendah Protein
Protein diklaim memberi manfaat signifikan dalam menurunkan berat badan hingga mempercepat metabolisme. Tapi bagi sebagian orang protein justru membahayakan kesehatan.
Meski begitu, protein tetap dibutuhkan oleh tubuh namun jumlahnya perlu disesuaikan. jika asupan protein terlalu rendah, hal ini mempunyai efek samping bagi kesehatan, meliputi:
1. Malnutrisi
Pasokan protein yang kurang mencukupi kebutuhan tubuh berisiko menimbulkan malnutrisi pada seseorang.
Sebab protein ini termasuk zat gizi mikro utama dengan peranan penting untuk menjalankan fungsi tubuh dalam memberi energi, hingga mengatur laju metabolisme.
2. Mengalami gangguan fungsi kekebalan tubuh
Tubuh Anda menggunakan protein untuk membentuk kekuatan otot, kulit, tulang, menghasilkan enzim dan hormon penting, serta memperbaiki jaringan.
Studi menunjukkan, kekurangan protein dapat memiliki efek merugikan pada kesehatan, termasuk gangguan fungsi kekebalan tubuh, kehilangan otot, hingga anemia.
3. Menghambat pertumbuhan
Khususnya pada anak-anak dalam masa pertumbuhan, diet rendah protein sangat memengaruhi pertumbuhannya jadi menurun.
Ketika pertumbuhan terhambat, maka kepadatan tulang juga ikut menyusut, dan berisiko kekurangan gizi.
Dilansir dari: cnnindonesia.com