Selain menyebabkan masalah jantung dan ginjal, hipertensi yang tidak diobati juga dapat memengaruhi penglihatan dan menyebabkan penyakit mata. Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di retina, area di belakang mata tempat fokus gambar.
Penyakit mata ini dikenal sebagai hipertensi retinopati. Kerusakan bisa serius jika hipertensi tidak diobati.
Gejala hipertensi retinopati
Dilansir dari WebMD, seseorang kemungkinan tidak akan mengalami gejala jika hipertensi retinopati mereka masih dalam karegori ringan sampai sedang. Gejala biasanya ditemukan selama pemeriksaan mata rutin.
Gejala hipertensi retinopati yang lebih parah dan bisa terlihat di antaranya adalah sakit kepala dan masalah penglihatan. Retinopati parah dapat terjadi bersamaan dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan, jadi perawatan prenatal itu penting.
Diagnosis
Seorang profesional perawatan mata dapat mendiagnosis retinopati hipertensi. Menggunakan oftalmoskop, alat yang memproyeksikan cahaya untuk memeriksa bagian belakang bola mata, dokter akan mencari tanda-tanda retinopati yang meliputi:
– Penyempitan pembuluh darah.
– Bintik-bintik di retina yang dikenal sebagai bintik kapas dan eksudat.
– Pembengkakan makula (area pusat retina) dan saraf optik.
– Pendarahan di bagian belakang mata.
– Perawatan.
Cara terbaik untuk mengobati hipertensi retinopati adalah dengan mengontrol tekanan darah agar selalu dalam kadar yang normal.
Apakah hipertensi retinopati bisa dicegah?
Untuk mencegah hipertensi retinopati, kamu harus mengendalikan tekanan darah dalam tubuh dengan mencapai dan mempertahankan berat badan optimal yang optimal, mengikuti diet yang direkomendasikan oleh dokter, berolahraga secara teratur, dan rutin minum obat tekanan darah tinggi sesuai resep. Selain itu, temui dokter secara teratur untuk perawatan lanjutan.
Dilansir dari: medcom.id