Alopecia areata merupakan gangguan autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut. Kondisi ini tak dapat diobati.
Mengutip Medical News Today, dalam sebagian besar kasus, kerontokan hanya terjadi di beberapa bagian rambut. Namun, dalam beberapa kasus yang lebih parah, kondisi ini dapat menyebabkan kerontokan total yang dikenal sebagai alopecia totalis.
Alopecia terjadi saat sel-sel kekebalan tubuh menyerang sel-sel pada kulit rambut. Serangan ini memperlambat pertumbuhan folikel rambut atau bahkan membuatnya berhenti memproduksi rambut.
Alopecia sendiri umumnya didiagnosis oleh dokter kulit melalui sejumlah pemeriksaan, mulai dari memeriksa area kerontokan hingga tes darah untuk mencari adanya tanda-tanda gangguan autoimun.
Tak ada obat yang bisa menyembuhkan alopecia areata. Pada sebagian besar kasus, kerontokan menjadi semacam siklus yang terjadi secara rutin. Rambut bisa tiba-tiba rontok, lalu tumbuh kembali.
Pertumbuhan Rambut Bisa Dirangsang
Meski tak ada obat yang bisa menyembuhkan, namun kondisi alopecia bisa dikontrol. Tujuan utama dari pengobatan alopecia areata adalah untuk memblokir serangan dari sistem kekebalan tubuh dan membantu menumbuhkan rambut.
Berikut beberapa perawatan untuk alopecia areata, mengutip Medicine Net.
1. Injeksi kortikosteroid
Penggunaan kortikosteroid menjadi salah satu cara paling umum dalam merawat pasien alopecia.
Kortikosteroid diberikan melalui suntikan ke kulit. Suntikan diberikan setiap 4-6 pekan dan dapat membantu menghasilkan pertumbuhan rambut baru.
Namun, pemberian kortikosteroid melalui cara ini dapat memicu rasa nyeri atau kesemutan di area suntikan.
2. Minoxidil topikal
Minoxidil topikal (obat untuk rambut rontok) dioleskan ke permukaan kulit kepala sebanyak dua kali sehari untuk membantu merangsang pertumbuhan rambut.
Untuk mencapai hasil terbaik, pemberian obat topikal ini biasanya dibarengi dengan suntikan kortikosteroid.
3. Krim atau salep anthralin
Krim anthralin merupakan obat yang digunakan untuk mengobati peradangan di bagian bawah folikel rambut.
Krim ini biasanya dioleskan ke bagian kulit yang tidak berbulu selama beberapa menit sebelum dibersihkan. Dengan cara ini, rambut akan kembali tubuh dalam 8-12 pekan setelahnya.
Namun, krim ini bisa memberikan efek samping berupa iritasi kulit dan perubahan warna menjadi kecokelatan untuk sementara waktu.
4. Kortikosteroid topikal
Kortikosteroid digunakan untuk mengurangi peradangan di sekitar folikel rambut. Penelitian menunjukkan bahwa kortikosteroid membantu mengurangi kerontokan rambut dan meningkatkan pertumbuhannya.
Dilansir dari: cnnindonesia.com