Fase Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada anak-anak seringkali bikin orang tua khawatir. Biasanya GTM ini terjadi pada waktu-waktu tertentu di masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Ada banyak faktor yang mungkin bisa menjadi penyebab anak mengalami GTM.
Menurut dr. Kanya Ayu SpA, selaku dokter spesialis anak, beberapa penyebab organik dari anak yang mengalami GTM di antaranya:
1. Tumbuh gigi
“Paling sering adalah tumbuh gigi karena pada saat giginya mau tumbuh, gusinya bengkak, nyeri, tidak nyaman, kadang cenut-cenut. Atau bahkan sampai demam, tentunya jadi tidak nyaman ketika mengunyah,” ujar dr. Kanya.
Menurut dr, Kanya, ketika gigi geraham anak mulai tumbuh biasanya akan terasa lebih sakit dibandingkan dengan gigi lainnya. Biasanya gigi geraham bagian depan tumbuh mulai 11-15 bulan dan gigi geraham belakang biasanya mulai tumbuh sekitar usia 18 bulan ke atas.
2. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
“Anak-anak biasanya juga sering memasukkan benda asing ke mulutnya, ini akan lead ke masalah berikutnya yaitu ISPA tapi yang ringan. Biasanya anak akan mulai sulit makan karena tenggorokannya terasa sakit ketika menelan makanan,” jelas dr. Kanya.
3. Masalah di saluran cerna
“Memasukkan benda asing ke mulut, selain bisa menyebabkan ISPA bisa juga membuat infeksi di saluran cerna,\” ungkap dr. Kanya.
Selain itu di tenggorokan juga bisa, virusnya masuk tertelan dan ikut masuk ke saluran cerna. Virus yang masuk ke lambung, akan dianggap benda asing oleh lambung, sehingga menyebabkan asam lambung naik karena berusaha mematikan si virus itu.
Asam lambung yang naik ini, menurut dr. Kanya bisa membuat perut anak menjadi kembung, tidak nyaman, atau bahkan muntah. Sehingga makan sedikit saja sudah langsung kenyang.
4. Anemia
“Lidah kita memiliki tonjolan atau papila yang fungsinya sebagai indera perasa. Pada anak dengan defisiensi besi, papila lidahnya pendek-pendek. Jadi indera perasanya tidak sensitif, sehingga dia makan apapun rasanya hambar,” kata dr. Kanya.
5. Infeksi saluran kencing
“Ini penyakit organik yang sering menyebabkan GTM. Tiba-tiba anaknya jadi tidak mau minum sama sekali. Atau dia masih mau makan tapi beratnya tidak naik karena kebutuhan kalorinya meningkat, tetapi kalori atau makanan yang masuk ke tubuh anak dipakai untuk menjadi bensin tentara tubuhnya berperang melawan kuman tersebut,” pungkas dr. Kanya.
Dilansir dari: medcom.id