Serial The Simpsons menampilkan karakter tuli pertama dalam 33 tahun penayangannya. Karakter tersebut muncul dalam episode terbaru yang tayang pada Minggu (10/4) waktu AS.
Para karakter ditampilkan tetap berkomunikasi menggunakan Bahasa Isyarat Amerika atau American Sign Language (ASL) dalam episode baru ini walau mereka hanya memiliki empat jari.
\”Sangat sulit untuk melakukan yang \’pertama\’ setelah kami menayangkan 722 episode. Namun, saya sangat senang dengan yang satu ini,\” kata produser eksekutif The Simpsons, Al Jean diberitakan CNN pada Sabtu (9/4).
Episode berjudul The Sound of Bleeding Gum mengisahkan Lisa Simpson yang kejut usai mengetahui idolanya, mendiang pemain saksofon Bleeding Gums Murphy, memiliki seorang putra tuna rungu dan membutuhkan implan koklea.
Bleeding Gums Murphy dikisahkan meninggal pada musim keenam. Lisa Simpson kemudian terlalu terbawa suasana saat mencoba membantu putra Murphy, Monk Murphy.
Alur episode ini secara garis besar didasarkan pada kehidupan Loni Steele Sosthand, penulis utama The Simpsons.
\”Loni memiliki ide bahwa membuat putra Bleeding Gums Murphy menjadi pria yang lahir tuli dan tidak pernah bisa mendengar musik ayahnya,\” kata Jean.
Sosthand mengatakan kepada CNN bahwa tim produksi berkonsultasi dengan dua spesialis ASL mengenai tanda-tanda yang dibuat karakter dalam episode tersebut.
Spesialis bahasa isyarat meninjau animasi versi kasar episode itu untuk memastikan makna yang disampaikan tetap benar meskipun para karakter memiliki empat jari.
Sementara itu, Sosthand mengatakan episode itu mempunyai arti tersendiri untuknya. Ia juga memiliki seorang kakak bernama Eli, seorang tuna rungu dalam keluarga dan menyukai musik jazz.
\”Ada banyak tema otobiografi dalam episode mengenai ketegangan antara pencinta musik dan orang terkasih yang tuli, tema yang juga hadir di CODA, tapi sebagian besar ini datang dari kehidupan saya sendiri,\” ucapnya.
Dalam episode tersebut, tim produksi menggandeng aktor tunarungu John Autry II, yang juga pernah terlibat dalam serial Glee dan No Ordinary Family. Kali ini, ia berperan sebagai Monk.
Dalam sebuah pernyataan, dia menyebut peran itu \”mengubah hidupnya\”.
Episode terbaru The Simpsons itu juga menampilkan tiga anak, masing-masing adalah Ian Mayorga, Kaylee Arellano dan Hazel Lopez. Mereka merupakan anggota No Limits, organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk anak-anak tunarungu.
Sosthand mengaku emosional saat menyaksikan mereka merekam Happy Talk, lagu dari musikal South Pacific yang juga ditampilkan di akhir episode ini.
\”Lagu itu mengatakan, \’Jika kamu tidak memiliki mimpi, bagaimana kamu akan memiliki mimpi yang menjadi kenyataan.\’ Saat menonton mereka rekaman, sepanjang waktu saya hanya meneteskan air mata, menyadari ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi kita semua,\” katanya.
Sementara itu, Al Jean menegaskan episode tersebut tayang bukan karena pengaruh kemenangan CODA dalam Oscar 2022. Epsiode itu ditegaskan sudah ada jauh sebelum film CODA dibuat.
\”Beberapa di antaranya berdasarkan peristiwa yang terjadi bertahun-tahun lalu,\” katanya. \”Tentu kami sangat senang atas keberhasilan CODA.\”
Jean bahkan tidak sabar untuk menayangkan episode tersebut kepada pemirsa dan mengaku tidak henti tersenyum setiap kali memikirkannya.
\”Saya suka akhir yang bahagia,\” katanya, \”meskipun itu tidak seperti yang Anda harapkan.\”
Sementara itu, CODA menjadi film terbaik Oscar 2022. Film ini mengalahkan sejumlah nomine lainnya, seperti The Power of the Dog yang menjadi pesaing ketatnya dalam kategori ini.
CODA mengisahkan Ruby Rossie (Emilia Jones), siswa SMA yang menjadi satu-satunya anggota keluarga yang bisa mendengar. Orang tua serta kakak laki-lakinya tuli sehingga mereka berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Dilansir dari: cnnindonesia.com