Sejak ditayangkan awal Februari 2022 di Netflix, tayangan reality show The Apprentice: ONE Championship Edition mencuri perhatian. Tiga hari setelah tayang secara global, The Apprentice: ONE Championship Edition bahkan langsung menjadi salah satu acara trending di Netflix di berbagai negara.
Di Indonesia, The Apprentice: ONE Championship Edition sempat masuk dalam jajaran acara paling banyak ditonton. Begitu juga di Singapura, The Apprentice: ONE Championship Edition berada di peringkat kedua.
Acara ini juga trending di sejumlah negara Asia lain seperti Thailand dan India serta di negara Eropa. Pencapaian ini membuat CEO dan Chairman ONE Championship, Chatri Sityodtong takjub sekaligus bangga.
\”Tim dan saya benar-benar terpesona oleh cinta dan dukungan dari seluruh dunia. Satu-satunya kata yang muncul di benak saya adalah rasa terima kasih. Meskipun saya tidak bekerja untuk penghargaan atau pengakuan, saya benar-benar bersyukur,\” kata Chatri Sityodtong di Instagram.
The Apprentice merupakan salah satu program realitas yang menilai kemampuan bisnis dari para kandidat yang berkompetisi untuk sebuah tawaran kerja di bawah CEO terkenal. Musim pertama dari The Apprentice: ONE Championship Edition berisi 13 episode.
\”Musim pertama dari ‘The Apprentice: ONE Championship Edition’ adalah kesuksesan luar biasa. Setelah sambutan fantastis di Asia, inilah waktunya bagi seluruh bagian dunia lainnya untuk mengalami versi tersulit dan terunik dari \’The Apprentice\’ dalam sejarah. Atas nama ONE Championship, saya merasa sangat terhormat untuk seluruh dukungan yang kami terima untuk acara ini, dan saya bersemangat menayangkan serial ini ke penonton yang lebih luas lagi,\” kata Chatri dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Chatri, The Apprentice: ONE Championship Edition acara yang menggabungkan tantangan bisnis dengan tugas-tugas fisik yang harus diselesaikan para kontestan. Serial yang melibatkan berbagai CEO ternama ini memberi gambaran serta tips tentang apa yang dibutuhkan oleh para pemimpin perusahaan.
\”Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik, dan dihimpun dari 13 episode yang ada. Pertama adalah bagaimana membaca masalah sebagai peluang. Di \’The Apprentice: ONE Championship Edition\’, para kandidat ditantang untuk memecahkan permasalahan yang ada. Di salah satu episode misalnya, mereka harus berinovasi menciptakan produk yang relevan bagi para penggemar yang tak bisa hadir langsung untuk menonton ajang ONE Championship,\” papar Chatri.
Kontestan juga dilatih menciptakan pesan yang memantik emosi. Selanjutnya, menurut Chatri, peserta dilatih melakukan presentasi dan merekrut orang yang tepat. Di setiap episode, para kandidat yang berada di peringkat tiga terbawah akan terancam eliminasi. Di akhir episode, dua kandidat terbaik pun harus menjalani sebuah wawancara ketat untuk menentukan visi serta komitmen mereka terhadap pekerjaan yang akan mereka jalani.
\”Terima kasih untuk semua orang dari lubuk hati saya. Jika Anda menyukai Game Squid, Anda akan menyukai versi kehidupan nyata. Terima kasih sekali lagi untuk penggemar terhebat di dunia,\” tutup Chatri.
Dilansir dari: medcom.id