Bagi rakyat planet Madrigal, pasukan elite Spartan menyerupai sebuah mitos. Pasukan Spartan yang dipimpin oleh Master Chief John 117 (diperankan Pablo Schreiber) disebut bukan manusia. Mereka lebih cepat, lebih kuat, lebih pintar, dan akan membunuh tanpa ampun, sampai tak ada yang tersisa.
Pasukan Spartan memang bukan manusia. Mereka adalah sekelompok hasil rekayasa genetik. Proyek itu sendiri merupakan ide dari Dr Hasley (Natascha McElhon), yang sebenarnya bertujuan menekan pemberontakan. Adalah United Nations Space Command (UNSC) yang berada di balik proyek tersebut, sehingga para pemberontak menilai seluruh keputusan UNSC sebagai propaganda negatif.
Serial Halo yang baru tayang perdana pada 25 Maret lalu secara serentak, termasuk di Indonesia, Malaysia, dan Singapura melalui MOLA adalah sebuah karya adaptasi dari gim berjudul sama. Gim Halo begitu populer, sehingga kabar pembuatan serial ini telah diantisipasi selama sekian lama, tepatnya sejak 2013.
Maka tak mengherankan, episode pertama Halo yang berjudul \’Contact\’ langsung disambut gempita. Dengan nama Steven Spielberg tersemat sebagai eksekutif produser, serial Halo memang terasa menjanjikan. Pengerjaan Halo sendiri memakan waktu 4 tahun untuk 10 episode.
Serial Halo mengambil latar belakang tahun 2552, secara garis besar mengangkat konflik antara umat manusia dengan spesies alien. Peperangan itu diawali ketika Kwan Ha (Yerin Ha) yang adalah putri pemimpin Madrigal, Jenderal Jin Ha (Jeong Hwang Kong) menemukan kapal yang ditumpangi kelompok Convenant.
Tanpa basa-basi, Convenant segera menghabisi teman-teman Kwan Ha, menyisakan gadis itu sebagai satu-satunya korban selamat. Ketakutan dan panik, Kwan Ha buru-buru mengirimkan sinyal pemberitahuan ke markas Madrigail.
Kondisi yang serba cepat jadi semakin mengejutkan ketika ternyata pasukan Spartan justru turun tangan membantu Madrigal. Pada saat bersamaan, Kwan Ha yang sedih dan kebingungan memutuskan mengikuti Master Chief 117 dan Spartan menuju gua tempat pendaratan para Covenant. Saat itu, Master Chief menemukan sebuah obyek asing yang ketika dia sentuh, memberi penglihatan dan perasaan aneh.
Menurut Dr Hasley, hal itu bisa saja merupakan memori Master Chief bersama keluarga, yang tersimpan sebelum dirinya menjadi makhluk rekayasa genetik seperti sekarang. Seiring dengan penemuan benda asing yang belum diketahui itu, Master Chief terserang keraguan. UNSC telah mengeluarkan perintah untuk menghabisi Kwan Ha, tetapi apakah itu hal yang benar? Apakah dia sanggup dan mau melakukannya?
Dalam perjalanan ke Reach, planet asalnya, bersama Kwan Ha serta benda misterius itu, Master Chief terus berkutat dengan dilema dalam hati tentang apa yang harus dia lakukan. Apakah dia rela kehilangan segalanya demi umat manusia? Dengan tanggung jawab sebagai pemimpin pasukan Spartan, segala keputusan itu tak bisa asal saja diambil.
Dipenuhi aksi memikat, serial Halo terlihat sangat unggul pada grafisnya. Sepertinya, serial ini mengikuti akar rumput gim Halo yang menyajikan narasi kuat dan plot tak tertebak. Sehingga, mengikuti episode demi episode Halo akan menjadi petualangan tersendiri.
Siapkan diri Anda dengan mulai berlangganan MOLA, dan ikuti perjalanan penuh keseruan bersama Master Chief dalam Halo, tayang setiap Jumat secara eksklusif hanya di MOLA.
Dilansir dari: cnnindonesia.com