Jakarta: Saat ini, keberadaan bioskop terpusat di kota-kota besar Pulau Jawa. Jakarta menjadi daerah dengan jumlah bioskop tertinggi. Pengamat film Hikmat Darmawan menilai pemerintah perlu membangun infrastruktur bioskop di berbagai daerah, demi memajukan industri film nasional.
Seperti kita ketahui, pandemi membuat industri film goyah. Pemasukan tertinggi rumah produksi film adalah dari bioskop. Sementara itu, bioskop terbanyak ada di Pulau Jawa, yang tingkat persebaran virus korona tinggi. Sehingga, banyak bioskop yang tutup dan kalaupun buka dengan kapasitas terbatas. Andai saja persebaran bioskop merata, tentu daerah-daerah dengan tingkat persebaran virus korona rendah dapat memberikan sumbangsih lewat dibukanya bioskop.
\”Pemerintah itu mungkin harus lebih mampu membaca potensi yang rasional di masa pandemi kayak tadi misalnya, membuat film animasi, membangun bioskop di daerah di mana kan persebaran virus beda-beda di setiap daerah,\” kata Hikmat Darmawan, dilansir dari Antara.
\”Kita sekarang bioskop bertumpu di Jabodetabek. Begitu bioskop Jabodetabek ditutup karena pembatasan, film nasional pasarnya langsung hilang berapa persen. Tapi daerah yang angka COVID-19 rendah enggak punya bioskop,\” ujar Hikmat Darmawan yang juga tercatat sebagai Anggota Komite Film Dewan Kesenian Jakarta.
Menurut Hikmat, dengan adanya investasi pembangunan infrastruktur penunjang industri film akan sangat membantu pemulihan industri film yang terdampak pandemi.
\”Sekarang bagaimana investasi untuk membangun infrastruktur industri film menghadapi situasi baru setelah pandemi. Misalnya penyebaran bioskop. Itu kan termasuk membangun sistem pendistribusian film ke seluruh nusantara yang aman, bagus dan murah. Sehingga pasar potensial menjadi aktual. Banyak calon penonton menonton film di daerah.\”
\”Lalu investasi di bidang platform digital, bagaimana supaya bisa mendukung sirkulasi film nasional di platform digital sambil membangun monetasi mereka,\” imbuhnya.
Dilansir dari: medcom.id