Setelah melewati proses riset panjang, novel Jendela Seribu Sungai diadaptasi ke film layar lebar dengan judul sama. Ketika hadir dalam bentuk buku, novel karya Miranda dan Avesina Soebli itu sempat mengalami proses cetak ulang.
Butuh empat tahun untuk melakukan riset, pengembangan cerita sebelum memulai proses produksi. Radepa Studio melihat cerita yang akan disajikan di filmJendela Seribu Sungai begitu inspiratif dan menghibur.
\”Novel Jendela Seribu Sungai punya kelebihan yang amat langka. Miranda dan Avesina berhasil mempertemukan kultur sungai masyarakat Banjar dengan kultur pegunungan masyarakat Dayak di lembah Meratus,\” kata Putu Fajar Arcana selaku Editor Seni dan Budaya Harian Kompas Minggu Jakarta.
Mengambil latar cerita kota Banjarmasin, film Jendela Seribu Sungai mengangkat kehidupan anak-anak yang berada di sana. Tak heran, Pemkot Banjarmasin memberikan dukungan penuh karena mengangkat budaya serta potensi yang dimiliki Banjarmasin.
Produksi film Jendela Seribu Sungai sudah dimulai sejak awal November 2022. Kurang lebih 21 hari shooting dibutuhkan untuk menyelesaikan produksi film yang didukung tenaga kreatif Banjarmasin.
Sejumlah artis asal Banjarmasin seperti Olla Ramlan, Halisa Naura, Bopak Costello, dan Elma Istiana ikut dilibatkan dalam film. Begitu juga band Radja yang akan mengisi soundtrack film Jendela Seribu Sungai.
\”Banjarmasin menjadi istimewa juga karena memiliki lokasi-lokasi shooting yang eksotik dan ikonik. Mulai dari sungainya yang meliuk-berliku dan terus direvitalisasi sebagai destinasi wisata, beragam kuliner, serta keunikan dan keindahan alamnya yang bakal hadir dengan visual menawan di layar bioskop serta kanal multi-platform, seperti kanal streaming dan media lain,\” kata Jay Sukmo selaku sutradara.
Film Jendela Seribu Sungai menghadirkan pemain seperti Agla Arta Lidia, Bimasena, Sheryl Drisanna, Halisa Naura, Mathias Muchus, Ariyo Wahab, Baim, Olla Ramlan, Ian Kasela, Ajil Ditto, Bopak Castello, dan Elma Istiana.
Dilansir dari: medcom.id