Jakarta (SAI100FM)– Alternativa Film Project kembali digelar, kali ini di Indonesia pada akhir November 2024 setelah sukses di Kazakhstan tahun lalu. Festival ini bertujuan memperluas jangkauan di Asia Tenggara dan memberikan penghargaan atas dampak sosial dari sebuah film.
Alternativa Film Project mengundang sineas dari seluruh Asia untuk mengirimkan karya mereka, termasuk film panjang, dokumenter, animasi, dan film campuran. Pendaftaran sudah dibuka sejak 17 Juni 2024, dengan kategori film pendek eksklusif untuk Asia Tenggara.
Liza Surganova, Project Head Alternativa Film Project, menjelaskan bahwa festival ini mendukung perkembangan industri film lokal dengan merayakan sineas dari komunitas yang kurang terwakili.
“Sinema adalah cara yang ampuh untuk menciptakan perubahan. Alternativa tidak hanya untuk menantang ketidakadilan dalam industri film, tetapi juga untuk membawa kemajuan nyata di dunia,” ujarnya.
Para pemenang akan dipilih oleh Juri Internasional yang terdiri dari sutradara dan produser film dari Asia dan wilayah lain, serta tokoh masyarakat dan perwakilan dari LSM. Total hadiah yang diperebutkan adalah USD 100 ribu, dengan masing-masing pemenang kategori film panjang menerima USD 20.000 dan kategori film pendek menerima USD 10.000.
Alternativa Film Project juga akan menyelenggarakan tiga program pelatihan untuk para pembuat film dari berbagai usia dan tingkat keahlian melalui Alternativa Film Labs.
Program ini melibatkan 37 pembuat film, 12 anak muda, dan 7 tutor dari Eropa dan Amerika Serikat. Lima pemenang dari program ini akan mendapatkan kesempatan residensi di Eropa dari Tatino Films atau berpartisipasi dalam program EFM Toolbox, serta mendapatkan hibah perjalanan dari EFM.
Liza Surganova berharap pendekatan nomaden Alternativa akan memungkinkan mereka menjangkau audiens internasional yang lebih luas.
“Kami sangat bangga dengan kisah-kisah sukses yang muncul di edisi pertama kami, dan kami tidak sabar untuk mengembangkan pekerjaan kami di seluruh Indonesia dan wilayah yang lebih luas,” tutupnya.