Kamila Andini hadir di acara Berlin International Film Festival atau Berlinale 2022 untuk memperkenalkan film terbarunya, Before, Now & Then (Nana). Before, Now & Then mengisahkan Nana (Happy Salma) kehilangan suaminya yang diculik ke hutan saat perang dan konflik pecah di Jawa Barat. Kejadian itu memaksa Nana lari dari komplotan yang ingin menjadikannya seorang istri.
Kejadian tersebut juga merenggut nyawa ayahnya, membuatnya jatuh miskin, dan juga kehilangan anaknya. Nana terus memimpikan mereka meski kini Nana telah memulai hidup barunya bersama Raden Darga.
Before, Now & Then (Nana) bukan film pertama garapan Kamila. Sutradara 35 tahun itu sebelumnya telah menggarap sejumlah film, termasuk Yuni yang berhasil meraih penghargaan Toronto International Film Festival 2021.
Berikut deret film Kamila Andini sebelum Before, Now & Then (Nana).
1. Yuni (2021)
Yuni mengisahkan remaja bernama Yuni (Arawinda Kirana) dan remaja-remaja sebuah desa di Serang, yang dituntut menikah ketika masih bersekolah.
Mereka dipaksa menikah dengan banyak alasan, mulai dari mencegah hamil di luar nikah yang dianggap membawa aib keluarga, hingga faktor ekonomi.
Setelah tampil di berbagai festival film internasional, Yuni tayang di bioskop Indonesia mulai 9 Desember 2021.
2. Sekar (2018)
Sekar merupakan film pendek yang mengisahkan wanita buta yang menjadikan batik buatan ibunya sebagai sebuah dunia. Ia mencintai batik tanpa pernah melihatnya.
Sekar selalu berada di samping ibunya setiap membuat batik dengan canting. Ia mencium bau lilin dan pewarna, mendengar suara kibaran kain, suara kompor dan meraba cap.
Film ini dibintangi Christine Hakim dan Sekar Sari, dan Marthino Lio. Sementara itu, Happy Salma mengisi posisi produser.
3. Sekala Niskala (2017)
Sekala Niskala atau yang juga dikenal dengan The Seen and Unseen mengisahkan dua anak kembar perempuan dan laki-laki yang tinggal di Bali.
Konflik dimulai saat Tantri mengetahui bahwa kembarannya bernama Tantra mengidap penyakit berbahaya. Penyakit itu membuat Tantra perlahan lemah dan kehilangan kemampuan indranya.
Film ini dibintangi Ayu Laksmi, Ida Bagus Putu Radithya Mahijasena, Ni Kadek Thaly Titi Kasih, I Ketut Rina, serta Happy Salma.
Sebelum tayang di Indonesia pada Maret 2018, The Seen and Unseen diputar di Festival Film Internasional Busan dan Festival Film Internasional Toronto.
4. Sendiri Diana Sendiri (2015)
Sendiri Diana Sendiri merupakan film pendek yang mengisahkan perempuan bernama Diana yang setiap hari menghabiskan waktunya bersama anak laki-lakinya. Suatu ketika, ia harus menghadapi kenyataan suaminya menikah untuk kedua kalinya.
Dalam film ini, sosok Diana digambarkan berusaha meredam emosi sekalipun terluka oleh perbuatan suaminya. Cara Diana untuk melepaskan dirinya dari kesedihan dan berusaha untuk tegar adalah dengan mencari pekerjaan.
Film yang diperankan oleh Raihaanun dan Tanta Ginting ini disebut terinspirasi kisah nyata kerabat Kamila.
Sendiri Diana Sendiri atau yang juga dikenal dengan Following Diana tampil di Festival Film Internasional Toronto 2015.
5. The Mirror Never Lies (2011)
The Mirror Never Lies mengisahkan kehidupan masyarakat Wakatobi. Film ini mengikuti remaja 12 tahun bernama Pakis (Gita Novalista) yang setiap hari menunggu kepulangan ayahnya.
Ayah Pakis sudah lama tak pulang dari melaut. Kabarnya juga tidak diketahui oleh siapa pun. Kondisi itu membuat ibu Pakis (Atiqah Hasiholan) menggantikan peran suaminya untuk mencari nafkah.
Suatu ketika, peneliti lumba-lumba bernama Tudo (Reza Rahadian) datang ke Wakatobi dan menyewa kamar yang biasanya ditempati Ayah Pakis. Kehadiran Tudo membawa warna tersendiri bagi Wakatobi dan kehidupan Pakis.
The Mirror Never Lies mendapatkan tujuh nominasi dalam Festival Film Indonesia 2011. Film ini juga memenangkan 4 penghargaan Festival Film Bandung 2012, memenangkan empat, termasuk Film Terpuji dan Sutradara Terpuji.
Dilansir dari: cnnindonesia.com