Legenda musik Bob Tutupoly meninggal dunia pada Selasa, 5 Juli 2022, dini hari. Meski berdarah Maluku, Bob Tutupoly lahir dan besar di Surabaya. Sebagaimana warga Surabaya pada umumnya, Bob Tutupoly pun menggemari klub bola Persebaya dan bangga disebut sebagai \”arek Suroboyo.\”
Dalam wawancara eksklusif Bob Tutupoly di program pengarsipan sejarah musik Shindu\’s Scoop, penyanyi yang dikenal lewat lagu \”Widuri\” itu bercerita bagaimana rasa cintanya akan kota Surabaya masih dia jaga saat merantau ke Jakarta. Bob lantas bercerita dirinya sempat ditegur Gubernur Ali Sadikin saat nonton pertandingan sepakbola antara Persebaya melawan Persija.
\”Waktu itu nonton Persija lawan Persebaya bersama Pak Ali Sadikin, begitu Persebaya masuk (mencetak gol) saya teriak. Pak Ali bilang, \’Kamu bagaimana di Jakarta dukung Persebaya?\’ Lalu saya jawab, \’Pak saya besar dan rusak di Surabaya,\’\” kenang Bob sembari tertawa.
Bob juga bercerita, bahwa rasa cinta dan bangga sebagai orang Surabaya juga dirasakan musisi-musisi asal Surabaya lain yang meratau ke kota-kota besar. Bob melihat bahwa mereka yang berasal dari Surabaya memiliki rasa cinta dan kebanggaan yang menggelora di dalam diri pada kota Pahlawan itu.
\”Kami (para musisi Surabaya) bersaing tetapi kalau keluar dari Surabaya tetap (kompak sebagai) arek Suroboyo. Bubi Chen orang Tionghoa tetapi sangat bangga dengan Surabaya. Surabaya punya magnet bagi kami, (rasa) kebanggaan.\”
\”Saya sangat bangga jadi arek Suroboyo,\” tukas Bob Tutupoly penuh keyakinan.
Bob Tutupoly meninggal setelah menjalani perawatan medis sekitar satu bulan. Sasha Karina, putri semata wayang Bob Tutupoly mengatakan bahwa sang legenda mengalami stroke dan beberapa penyakit lain.
\”Memang sudah cukup lama (sakitnya) tapi beliau masuk ICU sudah hampir satu bulan. Beliau terkena stroke tapi memang ada beberapa penyakit lain karena usia,\” kata Sasha.
Dilansir dari Medcom.id
