Adrian Yunan Faisal merilis single baru bertajuk \”Panggilan Darurat.\” Single ini merupakan single jembatan menuju album ke-dua Adrian yang akan datang, selepas debut album solo Adrian yang berjudul Sintas, yang dirilis pada 2017.
\”Panggilan Darurat\” meneruskan karakteristik Adrian Yunan sebagai penulis lagu yang reflektif, memiliki tutur cerita yang baik, diksi yang lugas, dan juga aransemen musik yang sederhana tanpa kehilangan kekuatan musiknya. Dalam lagu ini, Adrian kembali menunjukan bagaimana dirinya dapat melahirkan karya yang dalam dari sebuah peristiwa ada di sekitar.
Single ini dikerjakan Adrian bersama Reza Hilmawan, dan dirilis di bawah naungan Pelampung Records. Adrian mengisi bagian vokal, gitar, bass, dan keyboard. Sedangkan Reza, mengisi vokal, gitar, dan drum. Selain itu, lagu ini juga melibatkan permainan harmonika dari Faisal Rahman.
\”Setelah gue mulai jalan-jalan, sering dalam perjalanan ada peristiwa macam-macam. Dalam perjalanan gue mengetahui adakecelakaan lalu lintas, biasanya diceritakan oleh driver taksi online. Ada rasa takut dan ngeri. Kecelakaan sering terjadi malam hari, di mana orang seharusnya sudah sampai rumah, sudah berkumpul dengan keluarga. Dan korbannya biasanya hanya dikerumuni, enggak ada polisi, enggak ada ambulans. Gue jadi terpikirkan bagaimana nasib korban? Dan sering kali panggilan darurat tidak merespons ketika dihubungi,” kata Adrian soal inspirasi di balik “Panggilan Darurat.”
Soal kolaborasi dengan Reza Hilmawan, Adrian menceritakan bahwa proses itu terjadi secara organik.
“Reza suka banget dengan temanya. Dia sebenarnya band-nya punk rock (band Torpedoest) dan saat ini sedang studi S2 antropologi. Dia merasa materi ini relate dengan bidang dia. Gue sebenarnya sedang rekaman di studio milik dia (Reza Hilmawan) dan ternyata sewaktu Reza mendengar lagu ini, dia merasa cocok,” tukas Adrian.
“Panggilan Darurat” dirilis pada 4 Juli 2022. Video lirik single ini dapat disaksikan melalui YouTube, dan penjualan single secara digital melalui situs The StoreFront.
Adrian Yunan sebelumnya dikenal sebagai personel band Efek Rumah Kaca. Dalam perjalanannya sebagai musisi, Adrian mengalami perubahan kondisi fisik dalam penglihatan. Didiagnosa alami retinitis pigmentosa, Adrian kehilangan penglihatan secara total. Hal itu tak membuat semangat Adrian bermusik surut. Lepas dari Efek Rumah Kaca, Adrian menekuni karier sebagai musisi solo. Album debut Adrian, Sintas, berhasil memperdengarkan musikalitas Adrian yang unik, dalam merespons beragam peristiwa sederhana sehari-hari, dengan pemaknaan yang dalam dan filosofis.
Pada 2018, Adrian tampil di Paris, Prancis dalam acara UNESCO/Emir Jaber Al Ahmad Al Jaber Al Sabah Prize for Digital Empowerment of Persons with Disabilities. Ajang penghargaan tingkat dunia itu dikhususkan untuk para penyandang disabilitas yang memiliki peranan penting dalam pemberdayaan bidang teknologi dan komunikasi informasi terkait aspek sosial.
Dilansir dari Medcom.id