Kentut sebenarnya adalah proses yang terjadi secara alami pada tubuh manusia. Ternyata, dalam sehari kebanyakan orang bisa kentut lima sampai 23 kali.
Tapi, kentut seringkali dibilang pembawa masalah, apalagi kalau seseorang sedang berada di tempat umum ataupun sedang bersama dengan orang yang penting, seperti calon mertua, gebetan, ataupun klien kantor.
Selain karena bunyinya yang terkadang mengganggu, bau kentut yang enggak sedap juga bikin banyak orang merasa malu.
Jadi, mau enggak mau, kentut yang seharusnya dibiarkan keluar dengan bebas harus ditahan semaksimal mungkin agar tidak membuat malu.
Tapi ternyata, menahan kentut terlalu sering memiliki dampak negatif terhadap kesehatan loh. Apa saja sih bahaya menahan kentut? Melansir dari Halodoc, Minggu (8/7/2022), berikut adalah bahaya menahan kentut terlalu sering:
- Menimbulkan rasa sakit
Menahan kentut membuat gas terperangkap di usus dan terus menumpuk sehingga memberi tekanan pada dinding usus besar sampai gas tersebut bisa keluar. Karena tidak dikeluarkan maka akan terjadi peningkatan tekanan pada usus yang bisa jadi akan menimbulkan rasa sakit. Rasa nyerinya ada yang tergolong ringan sampai terasa menusuk.
- Kembung
Ketika gas terperangkap di dalam usus, perut menjadi kembung dan terlihat lebih buncit. Karena perut yang membuncit ini bisa menimbulkan masalah berikutnya yaitu tidak percaya diri. Karena bisa saja orang menilai berat badan kamu naik atau kalau perempuan bisa dibilang tengah hamil, padahal cuma gara-gara kembung menahan kentut.
- Menjadi sendawa
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Digestive Diseases and Sciences, gas tetap akan menemukan jalan keluar sendiri. Jika tidak melalui perut yang terasa kembung, gas akan keluar melalui sendawa atau dihembuskan dalam nafas. Jadi, setelah hilang keinginan kentut, timbullah sendawa.
- Risiko Divertikulitis
Nah, yang paling berbahaya dari terlalu sering menahan kentut adalah meningkatkan risiko divertikulitis. Kondisi ini bisa menyebabkan peradangan atau pembengkakan kantong yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan, biasanya di usus besar, yang kemudian berkembang menjadi infeksi. Akibatnya, seseorang yang terlalu sering menahan kentut akan merasa mual, muntah, sembelit, ataupun nyeri perut.
Dilansir dari: rri.co.id